PermataBank Sebarkan Semangat Sociopreneur Bagi Disabilitas

Para peserta program PermataBRAVE Hub. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - PermataBank melalui CSR PermataHati terus mengembangkan modul pelatihan kewirausahaan bagi para penyandang disabilitas yang kelak dapat diaplikasikan dengan mudah dan secara mandiri oleh para peserta. Termasuk menjadi seorang sociopreneur.

Sebanyak 120 penyandang disabilitas yang saat ini mengikuti pelatihan vokasi di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD), Cibinong bergabung sebagai peserta program. Pelatihan tersebut menjadi bagian dalam rangkaian program PermataBRAVE Hub yang telah berjalan sejak bulan Agustus hingga bulan Oktober 2019.

Head Corporate Affairs PermataBank Richele Maramis lebih lanjut menuturkan modul program yang PermataBank sampaikan melalui kegiatan PermataBRAvE Hub kepada seluruh peserta tahun ini fokus dalam tiga bagian besar.

“Sejauh ini ketiga kegiatan tersebut adalah literasi keuangan & perbankan, kewirausahaan, dan pengembangan diri. Kami percaya, ada banyak peluang di luar sana yang bisa diraih oleh teman-teman disabilitas, baik di dunia kerja maupun dunia usaha. Untuk itu, kami ingin membantu mereka lebih siap dengan segala kesempatan yang ada,” ucap Richele dalam keterangannya, Kamis (29/8/2019).

Dalam kegiatan ini PermataBank menggandeng beberapa sociopreneur panutan dan telah lama terjun di dunia usaha sambil turut membantu pemberdayaan penyandang disabilitas. Seperti Angkie Yudistia, Founder Thisable.id, Putri Santoso, Founder KopiTuli, dan Ratnawati Soetedjo, Founder Precious One.

“Aku, kita, dan mereka sebetulnya kita semua sama. Sama-sama punya mimpi, dan untuk mencapainya sama-sama butuh teman. Itulah yang kami lakukan disini, untuk berbagi apa yang telah kami lalui selama menjalani seorang Sociopreneur. Senang sekali karena program PermataBRAVE Hub bisa mempertemukan dan menjadi titik kumpul untuk kita semua,” ucap Angkie yang juga baru meluncurkan buku ketiganya yang juga bertemakan profesi sociopreneur.

Selama masa program, peserta tidak hanya mendapatkan pembekalan materi berupa teori, tetapi juga praktek usaha didampingi para mentor. Harapannya, program ini mampu memberikan inspirasi dan pilihan masa depan bagi mereka untuk memulai bisnis secara mandiri. Apalagi, dengan bantuan teknologi digital, bisnis dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version