youngster.id - Di tengah penetrasi digital yang tinggi, seluruh pelaku industri dituntut untuk mampu beradaptasi dan mengadopsi teknologi digital dengan cepat. Hal ini pula menjadi konsen Bundamedik Healthcare System (BMHS) untuk melaukan transformasi digital pada berbagai lini layanan kesehatannya.
Nurhadi Yudiyantho, CEO Group BMHS & Managing Director PT Bundamedik Tbk mengatakan, transformasi digital kesehatan dari sistem informasi yang terfragmentasi menjadi terintegrasi merupakan bagian dari pilar utama transformasi kesehatan Indonesia.
Menurutnya, pengembangan sistem kesehatan yang tangguh dan responsif serta memastikan penduduk berusia panjang dan hidup sehat menjadi bagian yang semakin penting untuk dilakukan.
“Pengembangan teknologi kesehatan dalam ekosistem BMHS kini menjadi prioritas kami dalam menghadirkan akses layanan kesehatan yang berkualitas. Melalui berbagai inisiatif digitalisasi serta kolaborasi aktif lintas sektor, BMHS fokus berkomitmen dalam memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para pasien kami. Hal ini merupakan langkah strategis kami untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia,” jelas Nurhadi, Rabu (13/12/2023).
Disebutkan Nurhadi, salah satu langkah progresif BMHS dalam transformasi digital kesehatan adalah layanan patient journey terintegrasi OneBunda. Platfotm OneBunda ini dimulai pada Maret 2023, dan kini telah dimanfaatkan oleh lebih dari 65.000 pasien BMHS.
Platform OneBunda menjadi rantai digital yang menyatukan rangkaian layanan kesehatan yang telah dimiliki BMHS secara berkesinambungan dan memudahkan pasien untuk mengakses informasi dan layanan kesehatan melalui mekanisme omnichannel.
OneBunda hadir berbagai fitur seperti booking untuk janji temu dokter, telekonsultasi, pemesanan pemeriksaan lab beserta hasilnya yang dapat diterima secara digital. Di sisi lain, pasien juga dapat mengakses layanan yang lebih personal seperti Buku Kehamilan dan Buku Vaksin Anak Digital.
Selain itu, untuk mengakomodasi kebutuhan pasien BMHS yang dinamis, proses pengembangan dan transformasi digital terus dilakukan. Kini, BMHS memperkuat layanan dengan kolaborasi aktif lintas sektor.
Salah satunya kolaborasi BMHS dengan startup healthtech Asa Ren, untuk mengembangkan fitur health passport dalam OneBunda agar pasien dapat terlibat secara aktif dan mandiri dalam manajemen kesehatan mereka sendiri. Misalnya, akses terhadap rekam medis, rekomendasi pemeriksaan yang perlu mereka lakukan sesuai profil kesehatan mereka, serta ragam informasi kesehatan yang dapat diakses kapanpun dan di mana pun.
Kebutuhan akan proses layanan kesehatan yang lebih cepat sekaligus memberikan pengalaman online-to-offline yang seamless juga diupayakan oleh BMHS bagi para pasien yang melakukan kunjungan ke Rumah Sakit. Untuk itu, BMHS berkolaborasi dengan startup intech Yokke, menyediakan Anjungan Pembayaran Mandiri bagi pasien untuk mempersingkat waktu antrian di kasir.
Selain itu, BMHS juga memberikan pengalaman mengakses layanan kesehatan dengan semakin mudah bagi pasien melalui integrasi sistem rekam medis pasien, pemesanan obat, hingga informasi total pembayaran untuk mempercepat proses pelayanan, yang saat ini sudah diimplementasikan di RSIA Bunda Jakarta.
Lebih lanjut, BMHS juga memperluas informasi layanan dan produk kesehatan dengan sejumlah keuntungan yang ditawarkan, lewat kolaborasi lintas sektor bersama mitra strategis BMHS lainnya seperti Garuda Indonesia dan Bank Mandiri dengan kanal promosi digital.
Melalui kerja sama itu, kini pemegang boarding pass Garuda dapat menikmati berbagai fasilitas kesehatan dalam ekosistem BMHS dengan harga khusus, hanya dengan menunjukkan boarding pass mereka saat memanfaatkan layanan kesehatan di jaringan Rumah Sakit Bunda Group. Sedangkan, bagi nasabah Mandiri, kini dapat membeli produk atau layanan kesehatan di BMHS melalui aplikasi Livin Sukha.
“Digitalisasi di rumah sakit bukan hanya tentang penggunaan teknologi, tetapi juga tentang perubahan budaya dan proses untuk meningkatkan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Memaksimalkan transformasi digital layanan kesehatan menjadi langkah penting bagi BMHS dalam menuju pelayanan kesehatan yang lebih efisien, terjangkau, dan berkualitas.” tutup Nurhadi.
HENNI S.