Pertamina Gelar Pelatihan Bagi 500 UMKM Agar Naik kelas

UMKM

UMKM batik Indonesia. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - PT Pertamina (Persero) mendorong 500 UMKM di bawah binaannya untuk dapat meningkatkan omzet bisnis dengan cepat. Pelatihan ini melalui program Pertamina UMKM Academy. Mulai dari cara bisnis online hingga merambah pasar internasional.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, pembinaan UMKMtidak hanya dilakukan perseroan untuk memastikan usaha kecil di bawah binaan Pertamina mampu bertahan di masa pandemi Covid-19 dan naik kelas.

“Program Pertamina UMKM Academy ini untuk UMKM naik kelas. Ditargetkan 500 UMKM mitra binaan untuk mengikuti acara ini,” kata dia dalam keterangan pers, Jumat (13/11/2020).

Manager Small Medium Enterprise & Partnership Program (SMEPP) Pertamina Rudi Ariffianto menjelaskan, pelatihan bagi 500 UMKM telah melalui seleksi. Beberapa kriteria diantaranya, UMKM telah satu tahun menjadi mitra binaan Pertamina, serta memiliki pinjaman dalam besaran tertentu dan pembayarannya lancar.

“Kami juga melakukan verifikasi terkait kondisi usaha yang stabil atau terus meningkat, dan penggunaan teknologi untuk menunjang bisnisnya. Setelah menyatakan bersedia mengikuti pelatihan, baru UMKM ini dibagi mengikuti kelas-kelas yang digelar. Mereka akan dapat pelatihan secara spesifik berdasarkan kelas-kelas, ada go moderm, go digital, go online, dan go global,” jelas Rudi.

Kelas Go Modern mencakup pelatihan optimalisasi mesin untuk meningkatkan kapasitas, go digital melatih optimalisasi penggunaan sosial media dan aplikasi digital integrated cash solution, go online mendorong UMKM mengoptimalkan e-commerce, serta go global menambah wawasan memperluas jangkauan pasar, produksi, dan omset.

Setelah mengikuti Pertamina UMKM Academy Rudi berharap mitra binaan ini bisa naik kelas. Menurut Rudi,  UMKM termasuk sudah naik kelas jika bisnisnya membaik pasca pembinaan. Rudi menambahkan, guna membantu UMKM, pihaknya telah mengucurkan dana hingga sekitar Rp 12 miliar. Sebanyak Rp 3,5 miliar merupakan nilai produk UMKM mitra binaan yang diserap perseroan untuk memberikan bantuan ke masyarakat yang terdampak pandemic Covid-19. Kemudian sekitar Rp 8,5 miliar digunakan untuk memberikan pelatihan kepada UMKM agar lebih adaptif menghadapi perkembangan terkini.

“Kami ingin mencetak UMKM yang ingin mandiri [mengembangkan] usahanya, sehingga tingkat ketergantungan pada bantuan pemerintah bisa turun,” pungkas Rudi.

STEVY WIDIA

Exit mobile version