youngster.id - Industri e-commerce Lazada mencatat pertumbuhan pebisnis UKM (Usaha Kecil Menengah) mencapai 300% sejak lima tahun lalu. Potensi bisnis e-commerce yang maju pesat ini menumbuhkan kegiatan ekonomi di Indonesia bagian timur.
“Jaringan bisnis pasar e-Commerce Lazada tersebar di 6 cabang negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Sejak Maret 2012, Lazada bermitra dengan 11.000 penjual dari 2 juta aneka produk. Kini kontribusinya sudah sebesar 79% selama tahun 2015,” ungkap Florian Holm, Co-CMO Lazada Group dalam roadshow bertajuk ‘Jelazada’ di Surabaya, Selasa (1/3/2016) yang dilansir Metro.
Florian menambahkan, pesatnya era teknologi informasi digital memudahkan pelaku UKM mengenal industri jual beli online. Pada 2016 ini, Lazada menunjukkan pencapaian bisnis menjadi situs belanja nomor 1 di Indonesia dengan 5 juta kunjungan situs per harinya.
Menurutnya, aksesibilitas teknologi yang meluas dan tingginya penetrasi internet, warehouse (gudang) terbesar untuk pengaturan aktivitas e-Commerce di Indonesia bagian timur dipusatkan di Surabaya. Untuk itu mereka membangunpusat gudang dan hub distribusi di Surabaya, seluas 6.200 meter persegi, menjaring produk para pelaku UKM melalui platform marketplace di era digital.
“Selain 22 pusat distribusi dan jaringan operasi yang mencakup 80 persen wilayah Indonesia. Ada kategori produk yang mendukung di antaranya, gadget mendominasi, fashion dan kecantikan,” tambahnya.
Disebutkan Florian, transaksi belanja online di Lazada lebih memilih melakukan pembayaran melalui kartu kredit sekitar 41 persen lebih. Sementara 31 persen memiiih transfer dan 28 persen memilih mekanisme cash-on-delivery (COD).
STEVY WIDIA
Discussion about this post