Perusahaan Teknologi Akan Dominasi Ruang Perkantoran di Asia Tenggara 2030

Pengusaha teknologi sedang berkembang di Asia termasuk di Indonesia. (Foto: dok.youngster.id)

youngster.id - Seiring pertumbuhan perekonomian online di Asia Tenggara yang semakin cepat, JLL memprediksi bahwa perusahaan-perusahaan teknologi akan mendorong angka hunian perkantoran yang berpotensi mencapai 15% – 25% dari volume bruto tahunan sewa perkantoran dalam 10 tahun kedepan.

“Mengingat bahwa perusahaan-perusahaan teknologi akan menjadi sumber utama hunian kantor, ini adalah kesempatan bagi para investor dan pengembang real estate untuk menciptakan ruang yang akan memenuhi kebutuhan ini,” kata Regina Lim, Head of Capital Market Southeast Asia Research, JLL dalam keterangannya, Kamis (12/9/2018).

Dalam laporan laporan JLL “Perusahaan-perusahaan teknologi mengubah Asia Tenggara” perusahaan-perusahaan teknologi telah menjadi kelompok utama penghuni perkantoran di kawasan ini, dan mereka sering menjadi penyewa paling awal untuk melakukan pra-komitmen terhadap bangunan baru.

“Tahun lalu, sektor teknologi menarik lebih dari US$ 6 miliar dalam pendanaan. Pertumbuhan industri ini akan berkontribusi secara signifikan terhadap volume sewa kantor di masa depan, yang kami perkirakan akan meningkat sebesar 6% setiap tahunnya di tengah tingkat pertumbuhan PDB sekitar 5%,” papar Regina.

Berdasarkan penelitian Google-Temasek, perekonomian Asia Tenggara diperkirakan akan meningkat 5% setiap tahun hingga 2020, melebihi tingkat global yaitu 3,5%. Perekonomian internet di kawasan Asia Tenggara dapat bernilai lebih dari US$200 miliar pada tahun 2025, dengan e-commerce dilihat sebagai segmen yang mengalami pertumbuhan paling cepat. Bersama dengan kelas menengah yang terus berkembang, segmen ini diprediksi akan meningkat sebesar 30% dalam 5 – 10 tahun ke depan untuk mencapai US$88 miliar pada tahun 2025.

Ketika perusahaan-perusahaan internet mengembangkan keberadaan mereka secara cepat di wilayah Asia tenggara dalam satu dekade terakhir, perusahaan e-commerce khususnya telah berkembang dalam dua tahun terakhir. Perusahaan teknologi global terbesar, termasuk Alibaba, Facebook, Google, dan Sea, saat ini masing-masing menempati total 20.000 sqm hingga 50.000 sqm yang tersebar di tiga hingga lima kota. Banyak dari perusahaan-perusahaan ini telah meningkatkan jumlah pegawai mereka sebanyak 30%-50% setiap tahunnya selama lima hingga 10 tahun terakhir, menurut laporan JLL.

“Menurut kami dalam satu dekade mendatang, perusahaan e-commerce akan terus bertumbuh, bersama dengan ruang kerja fleksibel dan co-working space,” kata Ms Lim. “Ketika perusahaan e-commerce menyebarkan jejak mereka, kami memperkirakan bahwa game dan e-sports platform dapat menjadi penggerak berikutnya untuk hunian perkantoran di Asia Tenggara,” kata Regina menegaskan.

Di setiap kota, JLL telah mengamati bahwa perusahaan-perusahaan teknologi menekankan perlunya konektivitas transportasi, bangunan terintegrasi yang menggabungkan faktor kehidupan, pekerjaan dan bermain serta gedung dengan keunggulan dan signage.

“Perusahaan-perusahaan teknologi terus mencari ruang perkantoran yang berkualitas tinggi untuk menarik karyawan yang memiliki potensi. Karena itu para pemilik gedung di setiap kota di Asia Tenggara harus memperhatikan faktor-faktor baru yang semakin meluas, yang diinginkan oleh para penghuni,” pungkasnya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version