youngster.id - Tindakan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran dilakukan oleh sejumlah perusahaan teknologi global. Mulai dari Meta, Twitter, Google, hingga perusahaan kripto mengambil tindakan ini. Kabar terbaru datang dari Amazon yang rencananya akan melakukan pemangkasan terhadap 18.000 karyawan.
Chief Executive Officer Amazon, Andy Jassy, mengumumkan rencana pemangkasan dalam sebuah memo kepada karyawan baru-baru ini. Jassy mengatakan pemangkasan ini merupakan bagian perencanaan dari 2022. Pemangkasan akan menyasar pada sebagian besar divisi ritel Amazon dan SDM seperti perekrutan.
Sebelumnya, beberapa perusahaan teknologi besar juga melakukan PHK pada 2022. Meta, induk dari Facebook, Instagram, dan Whatsapp Meta Platforms Inc mengatakan akan melakukan PHK terhadap 11.000 karyawan perusahaan. Meta mengatakan mengatakan pengurangan akan terjadi di seluruh lini perusahaan. Namun, tim perekrutan bakal berpengaruh paling signifikan, sedangkan tim bisnis Meta akan mengalami restrukturisasi skala besar.
Kemudian HP Inc., produsen teknologi asal Amerika Serikat, dikabarkan akan melakukan PHK terhadap 6.000 karyawan selama tiga tahun ke depan. HP juga akan menghabiskan US$1 miliar untuk biaya restrukturisasi, dengan sekitar 60 persen pada tahun fiskal 2023, yang dimulai bulan ini. Pada akhir tahun fiskal 2025, perusahaan diperkirakan menghemat US$1,4 miliar per tahun.
Lalu Twitter setelah diakuisisi Elon Musk melakukan pemangkasan sekitar 3.700 karyawan melalui email.
Disusul Doordash Inc. memangkas sekitar 1.250 pekerjaan, pihak perusahaan mengakui bahwa ekspansi yang cepat selama pandemi telah menyebabkan meningkatnya kerugian. Pemotongan akan mempengaruhi sekitar 6% dari tenaga kerja perusahaan, campuran staf Amerika Serikat (AS) dan non-AS.
Seiring dengan anjloknya pasar aset kripto (cryptocurrency), Coinbase Global Inc. menghilangkan 60 posisi saat pasar cryptocurrency merosot. Crypto Exchange diumumkan pada bulan Juni akan melakukan PHK terhadap 18% dari tenaga kerjanya atau sekitar 1.200 karyawan.
Perusahaan induk Google, Alphabet dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran terhadap 10.000 karyawannya. Di bawah sistem baru, para manajer telah diminta untuk mengkategorikan 6% tenaga kerja Alphabet atau setara dengan sekitar 10.000 karyawan yang berkinerja buruk. Sistem ini juga dapat mengurangi jumlah insentif dan penghargaan saham yang diberikan kepada karyawan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post