Petani Milenial Ajak Anak Muda Terjun ke Sektor Pertanian

Wirausaha pertanian (Foto: Ilustrasi/youngster.id)

youngster.id - Regenerasi petani merupakan kunci utama dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Untuk itu para petani milenial mengajak anak muda Indonesia untuk menekuni dan menggeluti dunia pertanian. Dunia pertanian adalah dunia pasti yang sangat menjanjikan untuk menambah jumlah penghasilan.
Seperti yang dirasakan Agus Ali Nurdin misalnya. Petani milenial yang pernah ikut magang Kementan di Jepang ini menceritakan bahwa penghasilnya dari usaha tani bisa mencapai Rp500 juta per bulan. Bahkan, saat ini hasil sayurannya mampu disuplai ke berbagai outlet, mal, dan restoran Jepang yang ada di Jakarta.

“Kuncinya hanya satu, tanam, tanam, dan tanam. Karena sejatinya manusia membutuhkan makanan dan produksi akan berjalan setiap harinya,” ujar Agus dalam siaran pers Kementerian Pertanian, Sabtu (31/10/2020).

Menurut Agus, anak muda harus belajar memanfaatkan waktunya sendiri untuk sesuatu yang lebih produktif. Anak muda harus mampu menjadi inisiator perubahan bangsa yang lebih baik. Karena itu, ia berharap mereka mampu memanfaatkan berbagai fasilitas dan menyerap program pemerintah yang berkaitan dengan pertanian.

“Saya sudah membuktikan bahwa binaan Kementan bisa produktif dan inovatif dalam memajukan sektor pertanian,” katanya.

Demikian juga dengan Dedi Mulyadi petani milenial yang mengembangkan beras organik pringkasap. Menurut Dedi kunci menjadi seorang petani sukses adalah keberanian dalam berinovasi.

Jika keberanian sudah tertanam dalam diri, maka bukan tidak mungkin Indonesia memiliki konglomerat muda yang berasal dari sektor pertanian. Usaha Dedi sebagai petani mampu mengantongi omzet bersih hingga Rp100 juta per bulan.

“Selain berinovasi, kita juga tidak boleh sendirian. Sebagai petani kita perlu tergabung dalam kelompok tani untuk menambah pengetahuan,” katanya.

Sementara itu, meski usahanya baru seumur jagung, peternak telor ayam kampung, Pradizzia Triane Intan mengaku sangat termotivasi dengan pengusaha mida lainya yang sukses mengembangkan usaha ternak.

“Sebagai alumni dari Polbangtan Bogor, saya ingin memanfaatkan ilmu yang saya dapat ketika di Polbangtan. Saya berharap bisa memberikan lapangan pekerjaan nantinya,” katanya.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menyampaikan bahwa regenerasi petani merupakan kunci utama dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, Kuntoro beharap petani milenial dapat menjadi inspirasi bagi seluruh anak muda Indonesia.

“Kita semua bisa menjadi pahlawan pangan. Dengan menjadi petani milenial kita bisa membantu ketahan pangan,” katanya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version