Selasa, 30 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Petya Tetap Perlu Diwaspadai

7 Juli 2017
in News
Reading Time: 2 mins read
serangan siber

Serangan siber pada portal universitas melonjak (Foto : ilustrasi/istimewa)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Ransomware jenis baru yang disebut Petya yang sedang melanda seluruh dunia. Organisasi-organisasi dan para pengguna komputer bersiap siaga dan segera mengambil tindakan melawan serangan cyber ini.

Ransomware Petya yang mewabah pada akhir Juni 2017 itu telah menjangkit ratusan ribu komputer di 64 negara itu merangsek dengan melakukan “wipe” atau menghapus data secara permanen dan tidak bisa direcovery atau diperbaiki.

“Saat ini, ransomware berdampak luas pada berbagai industri dan organisasi, termasuk infrastruktur penting, seperti energi, perbankan, dan sistem transportasi. Fortinet menyarankan organisasi untuk segera memperbarui sistem mereka,” tulis Fortinet dalam keterangan resmi Kamis (6/7/2017).

Ransomwaren ini, menurut Fortinet adalah bagian dari gelombang serangan ransomware multi-vektor baru yang disebut ransomworm, yang mengambil keuntungan dari eksploitasi yang tepat waktu.

Ransomworm dirancang untuk bergerak menyeluruh di beberapa sistem secara otomatis, daripada hanya berdiam di satu lokasi saja.

Baca juga :   Kaspersky Lab Temukan 2.000 Pengguna Kena Serangan Ransomware

Tampaknya, Petya ransomworm menggunakan kerentanan serupa yang ada saat ini yang tereksploitasi selama serangan WannaCry baru-baru ini. Tidak seperti WannaCry, yang mengenkripsi file-file komputer, Fortinet menjelaskan bahwa Petya ransomware mengenkripsi segmen hard drive yang membuat keseluruhan komputer tidak bisa beroperasi.

Rentan

Sistem lama dan infrastruktur penting sangat rentan terhadap serangan ini. Perbedaan Petya dengan Wannacry adalah korban masih dapat mengakses Windows pada perangkat komputernya. Ini lantaran Wannacry hanya menyerang file-file dokumen di dalam OS Windows. Patch untuk kerentanan ini sudah dikeluarkan oleh Microsoft awal tahun ini.

Pakar forensik digital dari Universitas Gunadarma Ruby Alamsyah menyatakan meskipun cakupan serangan ransomware Petya rendah, namun dampaknya bisa lebih berbahaya dibanding ransomware Wannacry.

Baca juga :   Ratusan Aplikasi Hadir di Huawei AppGallery

“Dampak infeksi Petya lebih berbahaya dibanding Wannacry. Tetapi dari cara penyebarannya, Petya masih lebih rendah cakupannya dibanding dengan Wannacry,” kata Ruby dilansir Antara.

Menurut Ruby, sejauh ini ransomware Petya belum ada indikasi menjangkit di Indonesia. Ia menjelaskan, rendahnya penyebaran pola penginfeksian jaringan komputer, karena Petya tidak melakukan enkripsi Master File Table (MFT) dan Master Boot Record (MBR).

Perbedaan Petya dengan Wannacry adalah korban masih dapat mengakses Windows pada perangkat komputernya. Ini lantaran Wannacry hanya menyerang file-file dokumen di dalam OS Windows.

“Korban infeksi Petya sama sekali tidak bisa menggunakan komputernya karena sebelum OS dimulai, sistem langsung mengunci,” ujar Ruby.

Terkait kemungkinan penyebaran ransomware Peyta bisa merasuk ke sistem teknologi informasi (TI) perbankan, ia menuturkan sejauh ini tidak ada indikasi itu karena Petya sendiri masih menggunakan celah keamanan Windows yang sama, yakni MS17-010.

Selain itu, institusi perbankan yang memiliki risiko keamanan lebih tinggi, tentunya sudah melakukan update atau patch terhadap sistem operasinya.

Baca juga :   Gojek, Tokopedia dan Shopee Beri Apresiasi Bagi Kontingen Indonesia Olimpiade Tokyo 2020

“Bila pengguna sudah meng-update terhadap Operating System Windows mereka dengan patch Microsoft MS17-010, otomatis dia akan kebal terhadap Petya maupun Wannacry,” jelasnya.

Ruby yang juga ikut membidani berdirinya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) ini mengatakan, dari sisi kronologi dan pola penyebaran awalnya, ransomware Petya pertama kali beredar di Ukraina.

Penyebarannya melalui celah keamanan pada perangkat lunak (software) akunting buatan Ukraina bernama MeDoc, kemudian menginfeksi ke jaringan lokal pada jaringan komputer tersebut.

STEVY WIDIA

Tags: forensik digitalpetyaransomware
Previous Post

Penggunaan Data Naik, Tapi Konsumsi Aplikasi Lokal Rendah

Next Post

JGPS 2017 Gelar Pelatihan Penjualan Online Bagi UKM

Related Posts

cybercrime
News

Ransonware Jadi Ancaman Siber Nomor Satu bagi Organisasi

28 Agustus 2022
0
Daniel Craig
News

Waspadai File Film James Bond Terbaru Bisa Berisi Trojan Penjahat Siber

1 Oktober 2021
0
cybercrime
Headline

Tren Kejahatan Siber 2021: Pencurian Bitcoin hingga Data E-Commerce

25 Desember 2020
0
Load More
Next Post
e-commerce

JGPS 2017 Gelar Pelatihan Penjualan Online Bagi UKM

“Teras Indonesia” ke-5 Kembali Digelar

“Teras Indonesia” ke-5 Kembali Digelar

Grab Bekali Mitra Kemampuan Bahasa Inggris

Grab Bekali Mitra Kemampuan Bahasa Inggris

Discussion about this post

Recent Updates

influencer kecantikan

Digital Marketing & Influencer Dorong Pertumbuhan Klinik Kecantikan

29 September 2025
Harbolnas

Empat Strategi Memaksimalkan Harbolnas di Era Konsumen yang Kian Selektif

29 September 2025
UmrahCash x VIDA

Kolaborasi UmrahCash dan VIDA Hadirkan Dompet Digital Syariah

29 September 2025
XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

29 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
influencer kecantikan

Digital Marketing & Influencer Dorong Pertumbuhan Klinik Kecantikan

29 September 2025
Harbolnas

Empat Strategi Memaksimalkan Harbolnas di Era Konsumen yang Kian Selektif

29 September 2025
UmrahCash x VIDA

Kolaborasi UmrahCash dan VIDA Hadirkan Dompet Digital Syariah

29 September 2025
XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

29 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version