youngster.id - PT PLN (Persero) bekerjasama dengan PT Huawei Tech Investment mengembangkan teknologi ketenagalistrikan baru di bidang ICT melalui Joint Innovation Center (JIC).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kerja sama ini menjadi tonggak sejarah bagaimana komunitas global bersatu memerangi krisis perubahan iklim.
“JIC ini dimaksudkan untuk memetakan setiap tantangan teknis, strategis, operasional dan juga investasi. Keberadaan JIC juga akan mendukung skema Accelerated Renewable Energy Development (ARED) dalam rangka mempercepat transisi energi,” kata Darmawan dikutip, Jumat (3/5/2024).
Menurut Darmawan, sejak diresmikan pada November 2023 JIC telah memberikan kontribusi yang signifikan dengan keberhasilan beberapa pilot project. Antara lain adalah teknologi IoT dalam jaringan distribusi yang disebut Intelligence Distribution Solution (IDS) dipadukan dengan One Fiber Multi-Services (1FMS). Bahkan, melalui ARED, PLN membangun sistem kelistrikan andal yang dilengkapi smart grid untuk mengintegrasikan sistem pembangkitan, transmisi, distribusi dan layanan pelanggan.
“Dengan smart grid kami dapat menyelaraskan pengoperasian sistem penyimpanan energi dalam bentuk baterai sebagai base-load untuk menyiasati tantangan intermitensi energi baru terbarukan (EBT). Hal ini juga memungkinkan penyaluran listrik dari sumber EBT dari lokasi yang sangat jauh ke pusat demand,” tandas Darmawan.
Sementara itu, Vice President & CEO Digitalisasi Tenaga Listrik Huawei, David Sun mengungkapkan, berbagai pencapaian JIC tersebut dapat bermanfaat untuk industri kelistrikan di Indonesia. Terutama dalam meningkatkan efisiensi perusahaan dan pelayanan terhadap pelanggan PLN.
“Salah satunya teknologi yang kami bawa dalam kolaborasi ini adalah pengembangan 1FMS yang kami yakin akan menjadi benchmark kelas dunia di masa depan,” ucap David.
STEVY WIDIA
Discussion about this post