youngster.id - Untuk memperluas akses kaum milenial dalam menjangkau produk investasi Startup investasi digital Pluang meluncurkan produk investasi berjangka Micro E-mini S&P 500 Index Futures. Layanan ini membuka akses investasi ke indeks saham perusahaan publik AS.
Co-Founder Pluang Claudia Kolonas mengungkapkan, langkah perusahaan melirik instrumen investasi ini karena ingin memberikan perluas kesempatan investor Indonesia untuk mendiversifikasi portofolio investasinya, mengingat alternatif ini masih awam buat sebagian besar orang Indonesia.
“Kita berharap ini jadi opportunity yang unik dalam memperkenalkan produk investasi baru. Kita bukan yang pertama [menyediakan produk ini] ada dua atau tiga broker yang menyediakan S&P 500, tapi kita jadi perusahaan fintech pertama. Dengan akses aplikasi yang lebih mudah, akan jauh lebih menarik,” papar Claudia dalam keterangannya, Jumat (2/10/2020).
Produk indeks berjangka yang ditawarkan Pluang ini ditransaksikan di bursa derivatif terbesar di dunia, Chicago Mercantile Exchange. Perusahaan tertarik memilih Indeks S&P 500 karena indeks ini memiliki kinerja yang unggul dengan pertumbuhan 325,54% dalam 10 tahun terakhir per 31 Desember 2019.
“Kami ingin meng-attract kaum milenial agar tidak hanya berinvestasi di emas saja tapi juga bisa mulai masuk dan mempelajari investasi di indeks S&P 500,” ujarnya.
Menurut Claudia, investasi Pluang S&P 500 ini tergolong investasi pasif karena investor biasanya menggunakan strategi buy and hold dalam jangka panjang. Oleh karena itu, investasi pasif mengurangi ketidakpastian yang muncul dari strategi memilih saham individual dan strategi market timing yang biasanya digunakan oleh investor berpengalaman. Namun, investasi ini punya risiko sedang hingga tinggi karena dipicu oleh berbagai faktor, seperti volatilitas pasar yang mungkin akan terjadi menjelang pemilu AS pada November 2020 mendatang. Ditambah, pergerakan indeks S&P 500 sering kali berlawanan dengan emas, jadi diversifikasi antara dua kelas aset tersebut dapat dipertimbangkan.
“Oleh karena itu, selain memiliki profil risiko sedang-tinggi, produk ini juga direkomendasikan untuk investor yang telah memiliki pengalaman investasi,” katanya.
Investor yang cocok terjun ke instrumen ini adalah mereka yang ingin terlibat dalam ekonomi internasional, tidak memiliki waktu untuk selalu memantau saham individu, tidak memiliki rencana jangka menengah hingga panjang, dan tertantang menghadapi risiko sedang-tinggi karena mengikuti risiko pasar ekuitas AS.
Terkait regulasi, Claudia menyatakan bahwa Pluang by PG Berjangka ini telah mengantongi izin Penyaluran Amanat Nasabah ke Bursa Luar Negeri (PALN) oleh BAPPEBTI. PALN adalah kegiatan penawaran kontrak dan menyalurkan amanat nasabah untuk kontrak tersebut dengan menggunakan sistem yang disediakan oleh bursa.
Aturan itu dibuat untuk menumbuhkan industri multilateral dalam dunia perusahaan berjangka di Indonesia.
Dijelaskan lebih jauh, nominal dana investasi di sini dimulai dari $35 tergantung bursa pada saat itu. Dalam proses penyaluran dari dana nasabah ke bursa indeks, setelah nasabah top up saldo ke aplikasi Pluang, dana tersebut akan langsung diteruskan ke akun segregate PG Berjangka dan diteruskan ke Kliring Berjangka Indonesia (KBI).
Proses selanjutnya adalah transaksi tersebut tercatat pada bursa Jakarta Futures Exchange. Lalu, dana diteruskan oleh KBI ke rekening terpisah Prime Broker yang digunakan Pluang di AS, yakni Straits Financial yang merupakan anggota pialang di Chicago Mercantile Exchange (CME). Pada tahap terakhir, broker inilah yang akan membelikan kontrak pada bursa CME.
STEVY WIDIA
Discussion about this post