Potensi Ancaman Siber Masa Depan Yang Perlu Diwaspadai

youngster.id - Serangan siber terus menjadi ancaman besar bagi bisnis skala besar dan menengah, termasuk pemerintah, layanan kesehatan, dan organisasi penting lainnya. Potensi ancaman siber masa depan terus meningkat, antara lain Serangan Phishing Canggih, Deepfake untuk Rekayasa Sosial, dan Kerentanan Model AI.

Kondisi ini mendorong PT Bangun Abadi Teknologi Indonesia (MyBATICloud) menggandeng Acronis mengadakan forum bisnis bertema “Cyber Resilience: Building a Safer Cyber Security for Your Business”.

Direktur MyBATICloud Dikky Yulianto mengatakan, forum ini menjadi upaya MyBATICloud bersama Acronis Cyber Protect untuk memberikan dukungan bagi banyak perusahaan yang memiliki strategi bisnis yang terintegrasi serta perhatian terhadap keamanan siber.

“Kami memiliki keyakinan mendalam bahwa keamanan siber bukan sekadar fitur tambahan, melainkan fondasi yang tak terpisahkan bagi setiap bisnis di era digital ini. Sebagaimana praktik pengamanan data yang telah menjadi keharusan, keamanan siber memberikan fondasi yang kokoh bagi pengguna dalam berinteraksi dengan komputer, internet, e-services, dan segala aspek teknologi lainnya,” kata Dikky yang dikutip Senin (18/3/2024).

Menurut dia, kolaborasi ini bertujuan untuk menggarisbawahi betapa pentingnya keamanan sistem informasi dan teknologi (IT) dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang. Pembahasan mencakup konsep dasar keamanan IT, termasuk definisi dan pentingnya perlindungan terhadap sistem komputer dari ancaman pencurian atau kerusakan perangkat keras, perangkat lunak, atau data elektronik, serta gangguan atau penyimpangan terhadap layanan yang mereka sediakan.

Pada forum itu Acronis memberikan temuan-temuan penting dari laporan ancaman siber H2 2023. Temuan tersebut adalah adanya tren keamanan siber yang secara signifikan terjadi dari Juli 2023 hingga Desember 2023, serta prediksi seperti apa keamanan siber di tahun 2024 ini.

“Forum ini menjadi kesempatan bagi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman kami dalam melindungi bisnis dari ancaman siber yang semakin kompleks. Kami percaya bahwa dengan berkolaborasi bersama MyBATICloud dan PT Dima Indonesia, kita dapat membangun pondasi keamanan siber yang tangguh bagi bisnis-bisnis di Indonesia, sehingga mereka dapat terus berkembang dalam era digital yang penuh tantangan ini,” kata I Putu Pande Budiarta, Cloud Partner Success Manager Acronis.

Laporan Acronis mengungkapkan, sebanyak 28 juta URL telah diblokir pada titik akhir di Q4 2023, yang artinya turun 36% dibandingkan Q4 2022. Selain itu, 33,4% dari seluruh email yang diterima juga disebut sebagai spam, dan 1,5% berisi malware atau tautan phishing.

Acronis juga merilis adanya 1.353 kasus ransomware pada Q4 2023. Dalam laporannya, LockBit, Play, dan ALPHV merupakan kontributor utamanya. Fakta lainnya adalah, ChatGPT dan sistem AI generatif serupa telah digunakan untuk melancarkan serangan siber, membuat konten berbahaya, dan mengotomatiskan serangan.

Forum ini turut memberikan wawasan praktis tentang bagaimana MyBATICloud bersama Acronis membantu organisasi dalam menghadapi ancaman siber mengerikan dari laporan tersebut. Melalui proteksi, perusahaan dapat terhindar dari serangan ransomware, phishing, dan lainnya.

Laporan ini juga menyoroti adanya potensi ancaman siber masa depan yang perlu diwaspadai, antara lain Serangan Phishing Canggih, Deepfake untuk Rekayasa Sosial, dan Kerentanan Model AI.

Forum bisnis menyimpulkan kalau AI akan memainkan peran penting dalam serangan siber di masa depan. Peretas akan mengembangkan metode yang lebih canggih untuk melewati langkah-langkah keamanan. Untuk itu, organisasi perlu bersiap menghadapi ancaman yang muncul ini dengan memiliki pertahanan keamanan siber yang lebih luas.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version