Potensi Ekonomi Digital Indonesia Perlu Dioptimalkan

masyarakat digital

Literasi digital. (Foto: ilustrasi/youngster.id)

youngster.id - Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar serta perlu dioptimalkan dan diwujudkan. Pada 2020, valuasi ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 40 miliar, atau sekitar 40% dari total valuasi ekonomi digital kawasan Asia Tenggara. Namun, kontribusinya terhadap PDB masih terlalu rendah.

Data menyebutkan, kontribusi ekonomi digital Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional baru 4%. Jika dibandingkan, kontribusinya di Malaysia sudah 19% terhadap total PDB. Sedangkan kontribusi ekonomi digital Tiongkok mencapai 36% terhadap total PDB nasionalnya.

“Ini yang sebetulnya menjadikan kita perlu mempercepat lagi upaya-upaya untuk memanfaatkan ekonomi digital,” kata Dedy Permadi Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam webinar ‘Indonesia Future Digital Economy Outlook: Membentuk Pola Pikir Para Disruptor Industri’ yang digelar Hipmi baru-baru ini.

Dedy memberikan gambaran betapa besarnya potensi ekonomi digital Indonesia yang masih perlu dioptimalkan kontribusinya terhadap PDB. Sebagai contoh, generasi muda mulai banyak berbelanja produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui media digital (online).

Kontribusi UMKM pun besar sekali terhadap PDB, yaitu mencpai 61%. Namun, jumlah UMKM yang sudah memanfaatkan platform digital (go digital) masih sedikit. Sebelum pandemi, baru sekitar 9,6 juta yang sudah go digital, saat pandemi Covid-19, sekarang, terdapat sekitar 12,5 juta UMKM go digital.

“Baru sekitar 16% dari total jumlah UMKM yang ada di Indonesia. Kita masih mempunyai ruang sekitar 84% UMKM yang belum go digital. Ini menyimpan potensi ekonomi yang sangat besar untuk kita semua,” imbuhnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version