Program Mandor Pintar Institute, Tingkatkan Kapasistas Pekerja Konstruksi

Peserta program Mandor Pintar Institute Semen Merah Putih. (Foto: istimewa/semenmerahputih)

youngster.id - Pendidikan selalu menjadi isu yang hangat dibicarakan di Indonesia.  Menurut data Badan Pusat Statistik 2024, dari 100 anak, hanya 92 yang melanjutkan ke jenjang SMP, dan menurun lagi menjadi 88 di tingkat SMA. Begitu menginjak usia kuliah, angkanya terjun drastis, hanya 32 dari 100 yang benar-benar mampu melanjutkan ke perguruan tinggi. Padahal Indonesia merupakan negara dengan jumlah perguruan tinggi terbanyak di dunia.

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) mencatat, lebih dari 6.000 institusi pendidikan tinggi aktif, dari kampus negeri, swasta, keagamaan, hingga lembaga di bawah kementerian teknis. Tapi kendala seperti biaya, jarak, dan kondisi keluarga rentan masih jadi penghalang utama. Dalam situasi ini, pendidikan nonformal menjadi alternatif yang lebih inklusif. Melalui pelatihan, kursus, hingga program berbasis komunitas yang membuka akses belajar bagi mereka yang kesulitan menjangkau pendidikan formal.

Untuk itu Semen Merah Putih menginisiasi program Mandor Pintar Institute (MPI). Head of Marketing Semen Merah Putih Nyiayu Chairunnikma mengatakan, program ini hadir sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap pengembangan kapasitas pekerja konstruksi, kelompok yang seringkali luput dari akses pendidikan formal.

“Setiap orang berhak belajar dan berkembang, tanpa dibatasi status sosial atau gelar. Belajar bisa dari mana saja, dari pengalaman, komunitas, hingga pelatihan di tempat kerja,” katanya dikutip Senin (18/8/2025).

Chairunnikma menjelaskan, lewat MPI, para pekerja diberi kesempatan mengikuti pelatihan teknis yang relevan, praktis, dan langsung dapat diterapkan di lapangan, mulai dari teknik pengecoran, pengawasan proyek, hingga manajemen keselamatan kerja.

“Materi dirancang sesuai kebutuhan industri agar berdampak langsung pada kualitas kerja,” ujarnya.

Menurut Chairunnikma, yang membedakan, pelatihan ini memberikan sertifikasi keahlian resmi dari badan sertifikasi keahlian. Selain itu program ini menjalin kerjasama dengan pemerintah, seperti lewat Balai Jasa Konstruksi Wilayah (BJKW), Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

“Sertifikat ini bukan hanya pengakuan atas kompetensi, tapi juga menjadi nilai tambah penting yang meningkatkan kepercayaan diri serta membuka peluang karier yang lebih luas, baik di proyek nasional maupun swasta,” pungkasnya.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version