youngster.id - YOUNGSTERS.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia) membuka Pusat Inovasi TIK. Tempat ini diharapkan dapat mencetak lebih banyak technopreneurs muda di bidang konten dan aplikasi.
Menteri Kominfo, Rudiantara, dalam sambutannya, Selasa (19/1) menargetkan 200 technopreneurs baru setiap tahunnya. “Pada tahun 2020, value dari e-commerce Indonesia diharapkan mencapai angka minimal 130 miliar dolar AS dan dengan lahirnya 200 technopreneurs baru setiap tahun, ini akan meningkatkan aktivitas e-commerce di Indonesia, sehingga diharapkan e-commerce dapat menjadi pendorong ekonomi digital di Indonesia,” kata Rudiantara dilansir Antara.
Pusat Inovasi ini merupakan hasil kerjasama Kemenkominfo dengan Huawei Indonesia. Peresmian turut dilakukan bersama Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xie Feng. Turut hadir Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar bersama dengan Konsulat Bidang Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Li Ping, dan CEO Huawei Indonesia, Sheng Kai, di Jakarta.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar, Pusat Inovasi ini memiliki beberapa program, mulai dari pelatihan di bidang TIK, memfasilitasi penelitian bersama, dan menyediakan konsultasi di bidang TIK. Kegiatan tersebut dilakukan untuk membentuk ekosistem digital yang membantu melahirkan lebih banyak technopreneurs muda, didukung infrastruktur berupa ruang kelas dan perangkat Virtual Desktop Infrastructure milik Huawei.
CEO Huawei Indonesia, Sheng Kai mengharapkan kerjasama yang dilakukan dengan Kominfo ini bisa membuka akses bagi lebih banyak talenta lokal untuk mengasah kemampuan mereka, khususnya di bidang konten dan aplikasi. “Pusat Inovasi dan berbagai program didalamnya merupakan bentuk komitmen Huawei untuk memberdayakan talenta lokal. Setelah di Jakarta, kami akan segera membangun Pusat Inovasi di Yogyakarta sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia,” ujarnya.
ICT Training Pusat Inovasi Kominfo – Huawei menggandeng para ahli dibidangnya untuk mendorong setiap calon technopreneurs dengan memberikan motivasi melalui testimoni orang-orang yang berhasil. Di samping mengajarkan teori, di sini juga diajarkan aturan di bidang HAKI agar mereka memahami pentingnya melindungi merek dan produk yang telah diciptakan. Di Pusat Inovasi juga terdapat kelas regulasi dan etika bisnis.
Pusat Inovasi Kominfo – Huawei memiliki empat materi edukasi untuk membentuk para calon technopreneurs dengan modul yang telah disesuaikan dengan SKKNI. Yakni E-Commerce, Mobile Application, Networking, dan Virtual Reality. Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan dapat mempelajari berbagai hal seperti pembuatan program (programming) e-commerce, HAKI terkait produk yang akan dipasarkan, serta dukungan inkubasi untuk mengembangkan platform.
Selain itu terdapat dua fasilitas yang disiapkan, yaitu pelatihan TIK berkelanjutan termasuk masa inkubasi, serta fasilitas ruang kelas dan perangkat Virtual Desktop Infrastructure. Bersamaan dengan dibukanya Pusat Inovasi ini, Kominfo dan Huawei juga membuka pelatihan e-commerce bagi 100 orang yang dibagi dalam dua batch, 19 Januari – 2 Februari 2016 dan 15 – 26 Februari 2016. Sebanyak 1.270 orang mendaftar untuk mengikuti pelatihan berdurasi dua pekan ini. Mereka adalah para pemilik atau pengelola toko online yang berjualan melalui akun di sosial media dan blog.
Proses seleksi dilakukan dengan melihat ide bisnis. Huawei secara terpisah juga menyiapkan Pusat Solusi TIK bernama Customer Solution Innovation and Integration Experience Center (CSIC) untuk memberikan inspirasi teknologi dimana para pengunjung dapat merasakan berbagai pengalaman di bidang TIK dan melihat langsung bagaimana teknologi bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga diharapkan bisa memberi ide bagi peserta pelatihan maupun pengunjung lainnya untuk melahirkan inovasi baru di bidang TIK.
STEVY WIDIA
Discussion about this post