Raih Pendanaan, BukuWarung Siap Berdayakan UMKM di Indonesia

bukuwarung

Mitra BukuWarung. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - BukuWarung, perusahaan penyedia aplikasi pembukuan untuk UMKM, menghimpun seed funding dengan nilai yang tidak dipublikasikan dalam ronde pendanaan yang dipimpin oleh East Ventures. modal segar tersebut untuk memperkuat posisinya di pasar platform SaaS di Indonesia.

Co-founder Buku Warung Abhinay Peddisetty mengatakan, dalam beberapa bulan pertama, BukuWarung menikmati momentum pertumbuhan yang kuat. Namun, angka itu belum mencapai 1% dari 60 juta pemilik warung di Indonesia, yang hampir seluruhnya bergantung pada metode pencatatan tradisional atau tidak melakukan pembukuan sama sekali. Para pemilik warung ini tidak bisa memantau aliran kas dan utang/piutang mereka ke pelanggan dan pemasok.

“Misi kami adalah mendukung pemilik warung ini dengan teknologi sehingga mereka bisa mengelola bisnis mereka dengan efisien. Kasbon (utang/piutang) mencakup 80% dari bisnis mereka. Ini alasan kami berfokus kepada produk pembukuan digital,” ungkap Abhinay dalam keterangan pers, Selasa (7/4/2020) di Jakarta.

Abhinay Peddisetty dan Chinmay Chauhan mendirikan BukuWarung pada akhir 2019 saat keduanya masih bekerja bersama di Carousell. Lalu founder Lunasbos Adjie Purbojati juga telah bergabung dengan BukuWarung sebagai anggota tim pendiri (founding team) untuk mengakselerasi pertumbuhan perusahaan.

Dalam beberapa bulan sejak peluncuran, aplikasi BukuWarung telah digunakan untuk pembukuan transaksi tunai dan kredit oleh 250.000 UMKM di 500 kota dan kabupaten di Indonesia.

Co-founder BukuWarung Chinmay Chauhan menambahkan, dari pengalaman membangun produk untuk pengemudi dan pedagang di Grab dan Carousell, produk yang paling bermanfaat bagi UMKM adalah produk yang simpel. Hal itu membuat penggunaan aplikasi (engagement) BukuWarung naik 500% dalam 2 bulan terakhir.

“Kami juga akan meluncurkan fitur yang bisa dimanfaatkan oleh pemilik warung untuk mengirimkan ke pelanggan mereka, tautan (link) pembayaran dengan dompet digital dan metode lainnya. Ini adalah upaya kami untuk membantu mereka mengurangi kontak langsung di tengah ancaman wabah COVID-19,” kata Chinmay.

BukuWarung akan menggunakan dan mengembangkan tim mereka di Jakarta dengan merekrut talenta baru di bidang engineering, poduk, desain, pertumbuhan, dan kemitraan.

Willson Cuaca, Co-founder dan Managing Partner East Ventures, investor tahap awal di Tokopedia, Traveloka, dan Kudo mengatakan, eksekusi yang cepat dan fokus membuat BukuWarung mencatatkan pertumbuhan traction dan engagement yang pesat, sehingga menjadikan mereka salah satu pemain utama di industri ini.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Kami yakin gelombang startup inovatif berikutnya akan muncul dari upaya mendorong digitalisasi di segmen UMKM. Oleh karena itu, kami tidak hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk memutuskan menjadi mitra BukuWarung,” kata Willson.

Vinnie Lauria, Managing Partner Golden Gate Ventures, investor di Carousell, Xendit, Alodokter, dan Mapan (Ruma) berkeyakinan, SaaS akan mengakselerasi evolusi ekonomi digital Indonesia.

“Solusi finansial BukuWarung berpotensi membantu 60 juta warung berkembang dan menumbuhkan bisnisnya. Mereka telah membangun founding team lokal yang kuat. Saya senang bisa bekerja bersama mereka,” ujarnya.

Investor lain yang terlibat dalam ronde pendanaan tersebut adalah AC Ventures (dulu Agaeti Ventures, Convergence Ventures), Golden Gate Ventures, Tanglin Venture Partners, dan Michael Sampoerna dengan partisipasi oleh angel investors dari Grab, Gojek, Flipkart, PayPal, Xendit, Rapyd, Alterra, Zen Rooms, dan lainnya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version