youngster.id - Sebagai upaya mengelola limbah anorganik, terutama limbah alat elektronik atau e-waste, Electronic City SCBD menggandeng Rekosistem melalui pembukaan Waste Station Electronic City SCBD. Upaya ini sekaligus sebagai langkah mendorong gaya hidup ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Waste Station Electronic City SCBD ini mengelola limbah anorganik dan e-waste baik dari pembeli Electronic City ataupun warga sekitar, untuk diolah dan didaur ulang. Selain solusi ritel seperti Waste Station, Rekosistem juga bekerja sama dengan korporasi dan organisasi untuk membantu mengolah sampah mereka.
Waste Station merupakan inovasi otentik Rekosistem yang diluncurkan sebagai bentuk standar baru fasilitas pengumpulan sampah daur ulang. Rekosistem Waste Station dengan dimensi yang cukup besar dapat menampung sampah daur ulang dalam jumlah banyak dan mendorong masyarakat untuk memulai kebiasaan daur ulang sampah dengan memberikan reward point. Untuk Waste Station Electronic City SCBD, untuk setiap e-waste yang disetor khusus di waste station ini, pengguna akan mendapatkan voucher belanja di Electronic City.
“Rekosistem menyadari sudah semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya memilah sampah dan memastikan sampah tidak terbuang di landfill. Data kami menunjukkan, semenjak dibukanya Waste Station Electronic City SCBD pada bulan Agustus 2022, sudah ada 66 pengguna ritel yang telah berhasil menyetor 500 kilogram sampah anorganik termasuk e-waste. Hal ini mendorong Rekosistem terus berusaha mengakomodasi permintaan masyarakat, korporasi, atau ritel, untuk menambah jumlah Waste Station di Jakarta,” kata Ernest, Co-founder dan CEO Rekosistem.
Menurut Ernest, SCBD dipilih berdasarkan banyaknya permintaan dari user Rekosistem dan aksesnya yang mudah dijangkau oleh banyak masyarakat Jakarta. Selain itu, untuk setiap e-waste yang disetor di Waste Station Electronic City SCBD, bisa mendapatkan voucher belanja di Electronic City.
Dalam praktiknya, limbah anorganik dan e-waste yang dikumpulkan oleh Waste Station Electronic SCBD ini yang telah terintegrasi dengan aplikasi Rekosistem untuk perhitungan reward point bagi tiap kemasan yang dikumpulkan. Kemudian, limbah anorganik dan e-waste yang sudah terdata dan dalam kondisi terpilah akan dikirim menuju Rekosistem Waste Hub yang tersebar di wilayah sekitar Jabodetabek. Setelahnya, Rekosistem akan mengelompokkan barang yang akan didaur ulang sesuai jenisnya untuk kemudian didistribusikan kepada rekan-rekan Rekosistem untuk proses daur ulang.
“Kami harap Waste Station Electronic City SCBD ini dapat membantu mengurangi sampah anorganik dan e-waste yang memasuki tempat pembuangan akhir (TPA). Ke depannya, kami akan terus meningkatkan jumlah Waste Station di Jakarta dan sekitarnya untuk memudahkan masyarakat mendaur ulang,” tutup Ernest.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post