youngster.id - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menyiapkan intensif uang senilai Rp 50 juta sampai Rp 100 juta untuk para dosen di Indonesia. Syaratnya, mereka menerbitkan jurnal ilmiah di tingkat internasional.
“Pemberian insentif sebesar Rp50 juta hingga Rp100 juta per publikasi ini bertujuan untuk merangsang minat para dosen di Indonesia agar bisa bersaing dengan dosen-dosen dari luar negeri. Termasuk, pemerintah juga memfasilitasi mendatangkan dosen-dosen asing agar karya yang diterbitkan dalam jurnal internasional dapat memberikan dampak kepada dunia,” Prof Ali Ghufron Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemristekdikti, Jumat (18/3/2016) di Kampus Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) Surabaya.
Menurut Ghufron, insentif ini akan diberikan dengan memperhitungkan indeks jurnal ilmiah internasional yang berhasil ditembus dosen dan memiliki impact factor tertentu. Nah, untuk itu Kemristekdikti sudah membentuk tim yang bertugas menilai karya-karya dosen Indonesia.
Ghufron juga mengatakan, kini sudah saatnya dosen-dosen di Indonesia bangkit. Pasalnya, negara sudah memberikan banyak fasilitas, tinggal tergantung kemauan dosen yang bersangkutan untuk memanfaatkan fasilitas tersebut.
Dia mencontohkan, saat ini ada program cepat untuk menjadi profesor. Jika sebelumnya, untuk menjadi profesor membutuhkan waktu enam tahun, saat ini proses pengajuannya bisa ditempuh dalam hitungan bulan.
“Uang itu insentif dari pemerintah. Nanti bisa jadi ada tambahan dari universitas yang menaunginya,” tambah Ghufron.
Discussion about this post