youngster.id - Belakangan ini para pelaku bisnis mulaididominasi oleh kaum muda. Tentunya pergeseran tersebut tidak lepas dari pesatnya teknologi saat ini yang mendorong millenial untuk menghadirkan inovasi bisnis melalui ide – ide kreatif dan membentuk sebuah UMKM, technopreneur, dan startup.
Sebagai bentuk dukungan dalammembangun ekosistem yang kondusif guna menumbuhkan UMKM, technopreneur dan startup tersebut pada era 4.0, RPX menjalin kerja sama strategis dengan BIG Indonesia melalui gelaran “CEO Talks” berbagi pengalaman terkait bisnis kepada para millenial yang baru memulai bisnis atau ingin mengembangkan bisnis mereka.
Chief Executive Officer RPX Group, Taufick D. Mochtar mengatakan, generasi muda saat ini sangat beruntung karena kemajuan teknologi membuat para millenial dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi. Pada sisi bisnis informasi tersebut memberikan mereka banyak pilihan untuk karier ataupun bisnis. Namun, segala kemudahan itu cenderung menjadikan anak muda tidak fokus dan ingin serba instant. Sedangkan dalam berbisnis dibutuhkan fokus dan semangat pantang menyerah atau militan.
“Zaman sekarang semua yang serba praktis menyebabkan anak muda saat ini menjadi tidak fokus karena informasi bergerak cepat hanya memalui smartphone. Dalam berbisnis tidak bisa serbainstan, karena sebagian besar yang instan itu jangka waktunya pendek. Persaingan dalam bisnis akan selalu ada dan yang penting bukan memulainya tapi seberapa lama anda dapat mempertahankan bisnis tersebut. Untuk itu, millenial harus memilik semangat militan jangan mudah menyerah ketika ada kendala dan tetap fokus.” jelas Taufick dalam acara yang digelar di UI baru-baru ini.
Taufick menambahkan, bahwa generasi muda Indonesia saat ini dinilai lebih kreatif dengan kecenderungan berpikir out of the box. Mereka memerlukan wadah untuk mendapatkan pembinaan agar siap menghadapi tantangan global dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Menurut data Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI (Kemenristekdikti) jumlah wirausahawan Indonesia saat ini adalah 3,5%. Angka tersebut dinilai sudah sesuai dengan kategori kesejahteraan sebuah negara namun, faktanya masih banyak para pencari lowongan kerja di Indonesia. Di sisi lain Kementrian perindustrian sendiri ditargetkan untuk menumbuhkan sekitar 20.000 wirausaha baru sejak 2015 sampai akhir 2019 ini.
Kegiatan CEO Talks ini merupakan rangkaian dari acara GERAKMU (Gerakan Wirausaha Muda) yang memberi pembinaan wirausaha pemula sampai dengan forum investasi bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum untuk unit bisnis UMKM, Startup, technopreneur, dan socioprenuer.
STEVY WIDIA
Discussion about this post