youngster.id - Hasil studi Salesforce mendapati Agentic AI sudah hadir dan mewakili peluang pasar sebesar US$ 2 triliun. Bahkan, 84% CIO percaya bahwa AI akan memiliki dampak terhadap bisnis yagn sama besar dengan internet. Untuk memanfaatkan potensi ini secara optimal, bisnis memerlukan strategi agentic AI yang berpusat pada keterbukaan, kepercayaan, dan pilihan.
Hal ini mendorong Salesforce dan Google memperluas kemitraan strategis mereka, untuk memberikan fleksibilitas bagi bisnis dalam memilih model dan kapabilitas AI untuk membangun serta meluncurkan agen yang diperkuat AI.
“Melalui kemitraan yang diperluas dengan Google Cloud serta integrasi mendalam di lapisan platform, aplikasi, dan infrastruktur, kami memberikan pelanggan kebebasan dalam memilih aplikasi dan model yang ingin mereka gunakan,” ucap Srini Tallapragada, Presiden & Chief Engineering and Customer Success Officer di Salesforce dikutip Jumat (28/2/2025).
Srini menjelaskan, Salesforce menawarkan platform agentic AI yang lengkap untuk skala enterprise, yang memungkinkan penerapan kapabilitas baru secara mudah dan perolehan nilai bisnis yang cepat.
“Google Cloud sebagai pelopor agentic AI untuk perusahaan menawarkan beberapa model, agen, dan alat pengembangan AI paling canggih di dunia. Bersama, kami menciptakan lingkungan terbaik bagi bisnis untuk berkembang dengan tenaga kerja digital,” ungkapnya.
Sementara CEO Google Cloud Thomas Kurian menambahkan, dengan memilih Google Cloud sebagai salah satu penyedia infrastruktur utama, kini pelanggan Salesforce dapat meluncurkan beberapa aplikasi mereka yang paling kritikal di infrastruktur Google yang sangat aman dan dioptimalisasi AI, dengan hambatan minimal.
“Pelanggan Salesforce sekaligus Google Cloud menginginkan kemampuan untuk bekerja dengan lebih lancar tanpa hambatan di kedua platform. Kemitraan yang diperluas ini akan membantu mereka mempercepat transformasi AI dengan agentic AI, model AI canggih, analitik data, dan lainnya,” ucapnya.
Salesforce dan Google Cloud juga tengah menjelajahi integrasi yang lebih mendalam antara Slack dan Google Workspace. Integrasi ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan menciptakan ruang kerja digital yang lebih kohesif bagi tim dan organisasi.
Hasilnya adalah lingkungan kerja yang lebih terhubung dan produktif. Organisasi bisnis dapat memilih alat terbaik untuk kebutuhan mereka, mulai dari produktivitas karyawan hingga layanan pelanggan, sambil mendapatkan manfaat dari alur kerja yang mulus dan cerdas di seluruh platform.
Salesforce dan Google Cloud pun berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi lebih dalam guna memberdayakan bisnis dengan solusi yang lebih kuat.
“Kemitraan Salesforce dan Google Cloud, terutama ketersediaan Salesforce di infrastruktur Google Cloud serta integrasi Agentforce dan Gemini, menawarkan kapabilitas baru yang kuat untuk mempersonalisasi interaksi dan memberdayakan tim kami agar dapat melayani pelanggan dengan lebih baik,” kata CTO Wayfair Fiona Tan.
Hasil kemitraan Salesforce dan Google Cloud diharapkan akan segera terealisasi di tahun 2025.
STEVY WIDIA