youngster.id - E-waste (limbah elektronik) merupakan tantangan besar lainnya bagi industri elektronik, yang menyebabkan Samsung telah mengumpulkan lebih dari lima juta ton limbah elektronik sejak 2009. Untuk produk mobile, tahun lalu, Samsung meluncurkan inisiatif Galaxy for the Planet, sebuah platform keberlanjutan yang dirancang untuk mewujudkan aksi iklim yang nyata dan meminimalkan jejak karbon perangkat di sepanjang siklus hidupnya.
Vice Chairman, CEO and Head of DX (Device eXperience) Division at Samsung Jong-Hee (JH) Han mengatakan, Visi Samsung “Together for tomorrow”. Samsung berencana membuat visinya menjadi kenyataan dengan memperkenalkan sejumlah inisiatif keberlanjutan, kemitraan yang bermanfaat, dan teknologi yang bisa dikustomisasi dan terhubung satu sama lain.
“Ini adalah langkah-langkah penting, tetapi kami tidak dapat mencapai tujuan ini sendirian. Kami percaya inovasi dan kolaborasi yang terbuka adalah kunci untuk memerangi perubahan iklim dan melindungi lingkungan kita,” kata Han pada CES 2022 (5/1/2022).
Dengan pemikiran ini, Samsung mengumumkan bahwa teknologi ramah lingkungan seperti SolarCell Remote akan dibuat menjadi open source, sehingga pihak lain juga dapat menggunakannya untuk perangkat baru mereka.
Upaya Samsung di bidang ini juga tidak terbatas pada semikonduktor, dan termasuk memperluas penggunaan bahan daur ulang. Untuk menerapkan “everyday sustainability” ke lebih banyak produk, Visual Display Business di Samsung berencana untuk menggunakan plastik daur ulang 30 kali lebih banyak daripada yang digunakan pada tahun 2021. Perusahaan juga mengungkapkan rencana untuk memperluas penggunaan bahan daur ulang ke dalam semua produk mobile dan elektronik rumah tangga dalam tiga tahun ke depan.
Pada tahun 2021, seluruh kardus Samsung TV telah mengandung bahan daur ulang. Untuk tahun ini, perusahaan akan memperluas penggunaan material daur ulang ke kemasan interior dalam kardus juga. Sekarang, material daur ulang juga digunakan dalam Styrofoam, pegangan kardus, dan kantong plastik.
Perusahaan juga mengumumkan ekspansi global untuk program eco-packaging yang telah memenangi penghargaan. Perluasan program ini, yang mengubah kotak kardus menjadi rumah kucing, meja hias, dan barang furnitur berguna lainnya, akan mencakup kemasan untuk elektronik rumah tangga seperti vacuum cleaner, microwave oven, air purifier, dan banyak lagi.
Samsung juga menanamkan prinsip keberlanjutan ke dalam cara konsumen menikmati produknya. Pengalaman seperti itu akan menjadi bagian integral dari pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi jejak karbon mereka dan membuat perubahan positif bersama untuk masa depan yang lebih baik. Sebagai contoh, perusahaan memperkenalkan peningkatan penting pada SolarCell Remote yang pertama pada jenisnya, yang menghilangkan sampah baterai digantikan dengan solar panel yang sudah built-in sehingga dayanya dapat diisi baik siang dan malam.
Pembaruan pada SolarCell Remote adalah kini perangkat ini bisa mendapatkan daya listrik dari frekuensi radio yang ada di dalam perangkat seperti router Wi-Fi.
“Lebih jauh lagi, ini juga akan disertakan dalam lebih banyak produk Samsung – seperti Samsung TV dan elektronik rumah tangga terbaru – dengan tujuan menghilangkan lebih dari 200 juta baterai dari tempat pembuangan sampah. Jika baterai tersebut dibariskan, panjangnya sejauh jarak dari sini, Las Vegas, ke Korea,” kata Han.
Sebagai tambahan, pada tahun 2025, Samsung berencana untuk membuat semua TV dan pengisi daya ponselnya beroperasi dengan daya standby mendekati nol, sehingga semua produk nyaris tidak mengkonsumsi energi saat tidak digunakan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post