youngster.id - Untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggulan di Indonesia, Schneider Electric melalui Schneider Electric Foundation meresmikan Pusat Keunggulan Bidang Listrik, Otomasi, dan Energi Terbarukan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri (P4TK BMTI).
Pusat Keunggulan yang menelan investasi €1,5 juta ini akan melatih 240 guru dan menargetkan 10.800 siswa SMK siap kerja dalam lima tahun ke depan. Chief Marketing Officer Global Schneider Electric, Chris Leong mengatakan, peresmian ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerjasama antara Schneider Electric melalui Schneider Electric Foundation bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dan Kementerian Pendidikan Perancis pada Agustus 2017 lalu.
“Kami mendukung pelatihan tenaga profesional untuk mengembangkan keahlian yang berkelanjutan di seluruh dunia. Kami memiliki target untuk melatih hingga 1 juta orang di seluruh dunia pada 2025,” kata Chris dalam keterangannya baru-baru ini.
Peresmian dilakukan Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Ananto Kusuma Seta, Chief Marketing Officer Global Schneider Electric, Chris Leong, Country President Schneider Electric Indonesia, Xavier Denoly; dan Head of Education Office, French Embassy Emilienne Banneth pada Kamis (13/9/2018) di Cimahi, Bandung, Jawa Barat.
Chris mengatakan pendirian pusat keunggulan ini semakin membuktikan komitmen perusahaan yang berkelanjutan dalam pengembangan keahlian lokal, terutama di bidang-bidang baru yang menjadi penting di sektor energi.
Sementara itu Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Ananto Kusuma, Seta mengatakan pemerintah memberikan apresiasi kepada Schneider Electric yang telah merealisasikan komitmennya untuk membangun pusat pelatihan. Hal ini sejalan dengan agenda pemerintah dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia sesuai kebutuhan dunia industri saat ini.
“Pengembangan pusat pelatihan ini adalah upaya kemitraan pemerintah dan swasta yang sangat baik. Kami juga sangat menghargai inisiatif pemerintah Perancis dan Schneider Electric untuk mendukung agenda pemerintah yakni Making Indonesia 4.0,” kata Ananto.
Tidak hanya itu Schneider Electric dan Kemendikbud juga akan merevitalisasi fasilitas laboratorium secara bertahap di 184 SMK di seluruh Indonesia hingga 2022. Guru dan tenaga kependidikan yang telah dilatih akan kembali ke SMK masing-masing untuk melatih para siswanya dengan peralatan dan kurikulum yang sama dengan yang diperoleh di pusat keunggulan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post