Schneider Electric Hadirkan Solusi Pengisian Kendaraan Listrik di Indonesia

Pasangan selebriti Andrew White dan Nana Mirdad menyaksikan produk Schneider Charge dari Schneider Electric. (Foto: stevywidia/youngster.id)

youngster.id - Populasi kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat. Data Kementerian Perindustrian menyebutkan hingga April 2024 total kendaraan listrik (electric vehicle/EV)  di Indonesia sudah mencapai 133.225. Pemerintah menargetkan, akan ada 2 juta unit EV pada 2030.

Melihat animo masyarakat dan perkembangan pasar EV yang pesat, Schneider Electric Indonesia menghadirkan solusi pengisian daya kendaraan listrik melalui Schneider Charge.

Business Vice President, Home and Distribution Schneider Electric Indonesia M. Farhan Lucky mengatakan, solusi ini dirancang untuk memberikan kemudahan pengisian daya di rumah yang aman, efisien, praktis dan cepat.

“Schneider Charge menjadi solusi ideal bagi pemilik kendaraan listrik di Indonesia yang ingin mengintegrasikan gaya hidup serba listrik ke dalam keseharian mereka, seiring dengan berkembangnya ekosistem kendaraan listrik di tanah air,” katanya pada talkshow Innovation Talk: Rumah Nyaman, Listrik Aman, Rabu (2/10/2024) di Jakarta.

Farhan menjelaskan, sebagai perusahaan pengelolaan energi dan otomasi, Schneider Electric melihat adopsi kendaraan listrik (EV) melonjak mendorong permintaan untuk infrastruktur pengisian EV komersial yang andal dan efisien diatur untuk tumbuh secara eksponensial.

“Schneider Charge menjadi solusi terhadap fragmentasi pasar dan instalasi yang tidak dapat diandalkan dengan menyediakan solusi yang kuat, dapat diandalkan, dan ramah pengguna untuk mendukung masa depan transportasi listrik. Dengan proyeksi yang menunjukkan ekspansi pasar 15 kali lipat pada tahun 2040, Schneider Electric siap untuk memenuhi kebutuhan sektor yang berkembang pesat ini,” ucapnya.

Menurut dia, solusi pengisian baterai dari Schneider Electric memberi kemudahan instalasi dan dirancang untuk pengaturan cepat, mengurangi biaya instalasi, biaya peralatan, dan biaya tenaga kerja. Termasuk sistem manajemen jaringan EV Connect yang telah dikonfigurasi sebelumnya, braket pemasangan mudah, opsi yang dapat digetikasi 48A atau 80A, dan entri saluran belakang / bawah untuk pemasangan yang lebih sederhana.

Selain itu, visibilitas penggunaan listrik yang dapat diakses secara real time melalui aplikasi smart control – Monta App. Sehingga para pengguna dapat merencanakan pengisian daya kendaraan dengan lebih efektif.

“Ketika pasar EV terus berkembang, Schneider Electric tetap berkomitmen untuk menyediakan solusi inovatif yang mendorong transisi ke masa depan yang lebih berkelanjutan,” pungkasnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version