youngster.id - Pandemi Covid-19 menghantam berbagai lini bisnis termasuk usaha rintisan. Bahkan kondisi ini mempengaruhi jumlah startup di Indonesia. Tercatat dari 2019 hingga 2020, sebanyak 200 perusahaan startup di Indonesia terpaksa gulung tikar.
Direktur Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Bonifasius Wahyu Pudjianto menyebutkan pada 2019 jumlah startup Indonesia sekitar 2.400 perusahaan. Namun di tahun ini tersisa 2.200 perusahaan.
“Di saat pandemi startup dihadapkan dengan berbagai macam persoalan dan tantangan mulai dari pencapaian visi perusahaan, pertumbuhan hingga tantangan market di masa depan,” kata Bonifasius dalam diskusi virtual baru-baru ini.
Menurut dia untuk itu , regulator mesti menyediakan ekosistem yang nyaman bagi perusahaan rintisan untuk tumbuh dan berkembang. “Pemerintah harus memberikan ekosistem yang nyaman buat teman-teman startup,” ujarnya.
Ia menambahkan dalam sebuah riset Bonifasius, majunya suatu bangsa bisa dilihat dari pertumbuhan jumlah entrepreneur yang tinggi. Saat ini jumlah startup Indonesia masih dibawah Amerika Serikat, Inggris, India, dan Kanada.
“Karena didalam riset ada yang mengatakan bahwa negara maju jika jumlah entrepreneur dalam sebuah negara tinggi,” imbuhnya.
STEVY WIDIA