youngster.id - pelaku pasar. Baru-baru ini, Jojonomic berhasil meraih pendanaan Seri A sebesar 1,5 juta dollar AS. Dana tersebut akan digunakan Jojonomic untuk melakukan ekspansi berskala global.
CEO Jojonomic, Indrasto Budisantoso, optimistis aplikasi karya anak bangsa ini mampu bersaing di skala global nantinya. Asto mengungkap, Jojonomic sudah mulai membuka kantor perwakilan di Singapura. Kantor tersebut akan difokuskan untuk kegiatan penjualan, sedangkan kantor pusatnya akan tetap berada di Indonesia.”Pusatnya di Indonesia karena ini kan karya anak bangsa, tapi kita ingin go global,” jelas Asto dalam siaran pers baru-baru ini di Jakarta.
Jojonomic merupakan aplikasi mobile reimbursement pertama di Indonesia dan juga Asia Tenggara. Sejak dirilis pada September 2015, Jojonomic telah digunakan lebih dari 40 perusahaan mulai dari eCommerce, produsen minuman hingga BUMN. Aplikasi ini tersedia untuk Android dan iOS.
Jojonomic mengklaim dapat menghemat biaya administrasi hingga jutaan rupiah per karyawan setiap tahunnya. Selain itu otomasi sistem klaim expense dapat menghemat produktivitas karyawan dan mengontrol terjadinya kecurangan.
Pada Januari 2016 lalu, Asto bercerita bahwa Jojonomic mendapat kesempatan untuk mengikuti program akselerator Google Launchpad batch 1 di Silicon Valley. Jojonomic terpilih sebagai salah satu dari delapan startup asal Indonesia untuk mengikuti acara itu. Selama dua minggu di sana, Asto mempunyai target untuk membuat prototipe Jojonomic dengan user experience yang lebih bagus lagi. Tujuannya adalah semua karyawan di Silicon Valley akan memilih Jojonomic setelah membandingkannya dengan aplikasi reimbursement yang mereka pakai. Dan itu tercapai.
Jojonomic kemudian membuat versi update dengan user experience yang dikembangkan di Silicon Valley. “Jadi dengan aplikasi yang sekarang kita cukup yakin bahwa kualitas aplikasi kita gak kalah dengan produk global lain,” tandasnya.
Dari sisi keamanan, Asto menjelaskan bahwa sistem Jojonomic dijamin aman karena sudah mengikuti standar yang digunakan layanan internet banking seperti enkripsi, https dan lain sebagainya.
Untuk menggenjot penggunaan Jojonomic, selain mengikuti acara-acara, tim Jojonomic menjemput bola langsung dengan cara ‘ketok pintu’ ke para pengambil keputusan dan stakeholder. Strategi pemasaran lewat media sosial pun dilakukan.
Pendanaan dari dari Maloekoe Ventures, Golden Gate Ventures, Fenox Venture Capital dan East Ventures merupakan putaran kedua yang diraih Jojonomic. Sebelumnya mereka telah mendapat pendanaan awal dari East Ventures pada Oktober 2015 lalu.
Ke depannya Jojonomic ingin menguatkan basisnya dulu di Indonesia, lalu mulai menjajaki pasar Asia Tenggara. “Kita percaya bahwa produk kita ini tidak kalah dengan produk-produk lain yang ada di global,” tegas Asto.
STEVY WIDIA
Discussion about this post