youngster.id - Pandemi COVID-19 telah memberikan berbagai dampak sosial dan ekonomi di antaranya menurunnya pendapatan karena kehilangan mata pencaharian. Shooper, aplikasi pencari harga produk keperluan sehari-hari mengklaim mampu untuk membantu menghemat pengeluaran rumah tangga.
Faktor harga merupakan hal yang terpenting bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Menurut sebuah survei yang dilakukan Mckinsey & Company, kondisi perekonomian yang menurun diakibatkan pandemi COVID-19 saat ini, mendorong masyarakat untuk lebih selektif dalam menentukan barang apa yang hendak dibeli dan dimana harus membelinya dengan harga lebih murah.
“Ide awal berdirinya Shooper berawal dari sekumpulan ibu rumah tangga di kawasan Bintaro yang saling berbagi informasi harga barang termurah, dan tidak disangka informasi yang sederhana ini memberikan manfaat bagi banyak orang. Dengan Shooper, pengguna bisa mendapatkan informasi harga untuk berbagai barang rumah tangga, termasuk dimana harus membelinya. Sehingga pengguna dapat membandingkan harga dan membeli barang dengan harga termurah,” ucap Oka Simanjuntak, CEO & Founder Shooper.
Menurut Oka, budaya gotong royong yang melekat di jiwa masyarakat Indonesia menjadi esensi utama terciptanya Shooper. Melalui Shooper, pengguna diajak untuk saling bergotong royong melalui penerapan teknologi dengan berbagi informasi harga produk keperluan sehari-hari yang di jual di berbagai minimarket, supermarket, maupun toko-toko offline di seluruh Indonesia, untuk saling membantu sesama pengguna. Hal ini dapat dilakukan hanya dengan mengunggah struk belanja mereka ke aplikasi Shooper.
Hadir sejak April 2020 yang lalu, Shooper telah memiliki informasi harga hingga lebih dari 10,000 minimarket, supermarket, maupun toko-toko offline di seluruh Indonesia dan telah membantu rumah tangga untuk menghemat pengeluaran hingga ratusan ribu rupiah pada setiap bulannya. Berdasarkan pengalaman yang dibagikan oleh pengguna Shooper, disamping fungsi utama sebagai groceries database engine, fitur lain yang sering digunakan adalah Shooper Track.
Shooper menerapkan teknologi yang memanfaatkan metode crowdsource seperti layaknya perusahaan teknologi terkemuka seperti Google, Facebook, Instagram, TikTok, maupun YouTube. Dengan menggunakan teknologi Human Augmentation, yang merupakan penggabungan dari Artificial Intelligence dengan Human Interaction, data yang didapat dari setiap struk belanja yang diunggah oleh pengguna akan dikumpulkan, dianalisis dan di olah kembali sehingga dapat memberikan informasi harga yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh para pengguna.
Melalui fitur ini pengguna akan mendapatkan informasi pengeluaran bulanan yang mendetail dan membantu mereka mengatur anggaran rumah tangga dengan lebih pintar. Pengguna juga bisa mengetahui histori belanja mereka, dan menganalisa apakah ada pengeluaran yang tidak perlu. Selain itu, setiap kali pengguna berbagi informasi dengan mengupload struk belanja, mereka akan mendapatkan ShooperPoint, yang merupakan universal point-reward.
Penghematan untuk belanja rumah tangga sangat penting mengingat menurut Bank Dunia, pengeluaran terbesar untuk rata-rata rumah tangga di Indonesia adalah pengeluaran kebutuhan rumah tangga (grocery), yaitu sekitar 49% dari total pengeluaran.
STEVY WIDIA
Discussion about this post