Jumat, 12 Desember 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Sistem Data AI Google Bisa Pantau Lahan dan Prediksi Panen Pertanian

27 Oktober 2025
in News
Reading Time: 2 mins read
Petani digital

Petani makin akrab dengan teknologi pertanian. (Foto:ilustrasi/istimewa)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Google mengumumkan perluasan penerapan teknologi Application Programming Interface (API) buatannya untuk sektor pertanian ke empat negara di kawasan Asia-Pasifik, yaitu Indonesia, Jepang, Vietnam, dan Malaysia. Sebelumnya model AI ini hanya difokuskan untuk memperkuat ketahanan sektor pertanian di India tempat teknologi tersebut pertama kali dikembangkan dan diuji.

Model AI yang dimaksud yaitu Agricultural Landscape Understanding (ALU) API dan Agricultural Monitoring and Event Detection (AMED) API. Kedua model API yang tersedia secara gratis ini dirancang dengan memanfaatkan kombinasi antara teknologi penginderaan jauh (remote sensing) dan pembelajaran mesin (machine learning).

Lead of Agriculture and Sustainability Research, Google DeepMind Alok Talekar mengatakan, tujuan dibuatnya dua API tersebut yaitu untuk memberikan wawasan (informasi berupa data dan gambar) kepada ekosistem lokal, yang dapat membantu membangun solusi pertanian yang efisien, sederhana, dan tepat sasaran.

Baca juga :   Pemerintah Canangkan 100 Technopark Di Indonesia

“Kami berkomitmen untuk menghadirkan manfaat AI dalam menjawab tantangan global yang paling mendesak. Melihat bagaimana ekosistem di India berhasil mengadopsi teknologi ini dengan dampak nyata di sektor pertanian sangatlah menggembirakan,” ucapnya dikutip Senin (27/10/2025).

Menurut Alok, perluasan dua model API Google ini diharapkan bisa menghadirkan manfaat serupa di berbagai negara lain di India.

“Dengan memperluas manfaat API ini ke kawasan Asia Pasifik, kami akan melihat dampak dan potensi serupa di seluruh wilayah, sejalan dengan keyakinan yang kami pegang sejak awal perjalanan AI kami di India,” tambahnya.

Secara teknis, model ALU API berfungsi untuk mengidentifikasi lahan pertanian, perairan, batas vegetasi suatu daerah, hingga menyajikan data informasi.

Baca juga :   Startup Pengelola Ekuitas Qapita Raih Investasi Strategis dari East Ventures

Sustainability Program Manager Google APAC Kaela Montgomery mengatakan, pemanfaatan model AI ALU dan AMED untuk pertanian di India telah menunjukkan potensi di mana dua model tersebut bisa menjadi titik awal perubahan besar.

“Pemanfaatan model AI pertanian kami oleh ekosistem di India di India sangat menginspirasi. Hal ini menunjukkan bahwa model AI kami merupakan titik awal penting untuk perubahan besar,” ujarnya.

AMED API juga diklaim mampu memperbarui informasi data secara berkala setiap 15 hari sekali. Dengan begitu, berbagai peristiwa atau perubahan yang terjadi di lahan pertanian bisa dipantau secara lebih rutin dan berkesinambungan.

Perluasan dua model API ini kini bisa digunakan para pelaku industri pertanian di Indonesia, Jepang, Vietnam, dan Malaysia untuk mendapat informasi data yang lebih spesifik terkait kondisi lahan pertanian mereka.

Baca juga :   HarukaEdu Masuk Program Google Launchpad Accelerator

Menurut Kaela, keberhasilan penerapan ALU dan AMED API di India tersebut sudah menjadi bukti bahwa model AI buatan Google ini dapat menjadi titik awal perubahan besar untuk sektor pertanian suatu negara. “Pemanfaatan model AI pertanian kami oleh ekosistem di India telah menunjukkan bahwa model-model ini menjadi titik awal penting bagi perubahan besar,” tutur Kaela.

Melalui langkah ini, Google juga berharap bisa menetapkan tolok ukur baru dalam industri pertanian berkelanjutan, khususnya di ranah global. Perusahaan juga mengungkap keinginannya agar perluasan model API ini ke depannya bisa membantu kawasan Asia-Pasifik melahirkan solusi baru untuk mempercepat ketahanan pangan regional serta meningkatkan kesejahteraan petani.

 

 

STEVY WIDIA

Tags: Agricultural Landscape Understanding (ALU) APIAgricultural Monitoring and Event Detection (AMED) APIapplication programming interface (API)GooglePertanian
Previous Post

ASUS ROG Xbox Ally Series, Tampil Ergonomis Dengan Performa Terkini

Next Post

Bukan Pasar, Tapi Ego Pribadi Para Founder Penyebab Runtuhnya Startup Gravel

Related Posts

pendanaan startup
Headline

Singapura Jadi Pilihan Utama Investor Startup, Pendanaan Untuk Indonesia Hanya 50%

18 November 2025
0
ekonomi digital
Headline

Ekonomi Digital Asia Tenggara Akan Tembus US$300 Miliar GMV, E-Commerce Jadi Penyumbang Terbesar

13 November 2025
0
Google Veo 3 Hadir di Seluruh Dunia Termasuk Indonesia
News

Google Veo 3.1 Buat Video AI Jadi Lebih Realistis

20 Oktober 2025
0
Load More
Next Post
Gravel-Co-founders

Bukan Pasar, Tapi Ego Pribadi Para Founder Penyebab Runtuhnya Startup Gravel

Bank Raya

Dorong Literasi Finansial Generasi Muda, Bank Raya Luncurkan Fitur "Uang Saku" di Aplikasi Raya

venture capital

Startup Wars 2025: Mempersiapkan Generasi Venture Capitalists Baru di Asia Tenggara

Discussion about this post

Recent Updates

GSMA

GSMA: Indonesia Perlu Percepat Investasi Digital untuk Menjadi Pemimpin di Asia Pasifik

12 Desember 2025
Apple Developer Academy Siap Mencetak Talenta Berstandar Global

500 Siswa dari 69 Kota Lulus Apple Developer Academy Indonesia 2025

12 Desember 2025
Kedaulatan AI Menjadi Kunci Masa Depan Digital

Kedaulatan AI Menjadi Kunci Masa Depan Digital

12 Desember 2025
WEF Nexus

Perkuat Pengelolaan Air, Energi, dan Pangan Berkelanjutan¸ Indonesia Luncurkan Peta Jalan WEF Nexus

12 Desember 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Bang Jamin

Insurtech Bang Jamin Kantongi Rp65 Miliar dari Putaran Pendanaan pra-Seri A

17 Juli 2025
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
GSMA

GSMA: Indonesia Perlu Percepat Investasi Digital untuk Menjadi Pemimpin di Asia Pasifik

12 Desember 2025
Apple Developer Academy Siap Mencetak Talenta Berstandar Global

500 Siswa dari 69 Kota Lulus Apple Developer Academy Indonesia 2025

12 Desember 2025
Kedaulatan AI Menjadi Kunci Masa Depan Digital

Kedaulatan AI Menjadi Kunci Masa Depan Digital

12 Desember 2025
WEF Nexus

Perkuat Pengelolaan Air, Energi, dan Pangan Berkelanjutan¸ Indonesia Luncurkan Peta Jalan WEF Nexus

12 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version