youngster.id - Google mengumumkan perluasan penerapan teknologi Application Programming Interface (API) buatannya untuk sektor pertanian ke empat negara di kawasan Asia-Pasifik, yaitu Indonesia, Jepang, Vietnam, dan Malaysia. Sebelumnya model AI ini hanya difokuskan untuk memperkuat ketahanan sektor pertanian di India tempat teknologi tersebut pertama kali dikembangkan dan diuji.
Model AI yang dimaksud yaitu Agricultural Landscape Understanding (ALU) API dan Agricultural Monitoring and Event Detection (AMED) API. Kedua model API yang tersedia secara gratis ini dirancang dengan memanfaatkan kombinasi antara teknologi penginderaan jauh (remote sensing) dan pembelajaran mesin (machine learning).
Lead of Agriculture and Sustainability Research, Google DeepMind Alok Talekar mengatakan, tujuan dibuatnya dua API tersebut yaitu untuk memberikan wawasan (informasi berupa data dan gambar) kepada ekosistem lokal, yang dapat membantu membangun solusi pertanian yang efisien, sederhana, dan tepat sasaran.
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan manfaat AI dalam menjawab tantangan global yang paling mendesak. Melihat bagaimana ekosistem di India berhasil mengadopsi teknologi ini dengan dampak nyata di sektor pertanian sangatlah menggembirakan,” ucapnya dikutip Senin (27/10/2025).
Menurut Alok, perluasan dua model API Google ini diharapkan bisa menghadirkan manfaat serupa di berbagai negara lain di India.
“Dengan memperluas manfaat API ini ke kawasan Asia Pasifik, kami akan melihat dampak dan potensi serupa di seluruh wilayah, sejalan dengan keyakinan yang kami pegang sejak awal perjalanan AI kami di India,” tambahnya.
Secara teknis, model ALU API berfungsi untuk mengidentifikasi lahan pertanian, perairan, batas vegetasi suatu daerah, hingga menyajikan data informasi.
Sustainability Program Manager Google APAC Kaela Montgomery mengatakan, pemanfaatan model AI ALU dan AMED untuk pertanian di India telah menunjukkan potensi di mana dua model tersebut bisa menjadi titik awal perubahan besar.
“Pemanfaatan model AI pertanian kami oleh ekosistem di India di India sangat menginspirasi. Hal ini menunjukkan bahwa model AI kami merupakan titik awal penting untuk perubahan besar,” ujarnya.
AMED API juga diklaim mampu memperbarui informasi data secara berkala setiap 15 hari sekali. Dengan begitu, berbagai peristiwa atau perubahan yang terjadi di lahan pertanian bisa dipantau secara lebih rutin dan berkesinambungan.
Perluasan dua model API ini kini bisa digunakan para pelaku industri pertanian di Indonesia, Jepang, Vietnam, dan Malaysia untuk mendapat informasi data yang lebih spesifik terkait kondisi lahan pertanian mereka.
Menurut Kaela, keberhasilan penerapan ALU dan AMED API di India tersebut sudah menjadi bukti bahwa model AI buatan Google ini dapat menjadi titik awal perubahan besar untuk sektor pertanian suatu negara. “Pemanfaatan model AI pertanian kami oleh ekosistem di India telah menunjukkan bahwa model-model ini menjadi titik awal penting bagi perubahan besar,” tutur Kaela.
Melalui langkah ini, Google juga berharap bisa menetapkan tolok ukur baru dalam industri pertanian berkelanjutan, khususnya di ranah global. Perusahaan juga mengungkap keinginannya agar perluasan model API ini ke depannya bisa membantu kawasan Asia-Pasifik melahirkan solusi baru untuk mempercepat ketahanan pangan regional serta meningkatkan kesejahteraan petani.
STEVY WIDIA



















Discussion about this post