SIX Network Tawarkan Layanan Aset Digital Berbasis Teknologi Blockchain

SIX Network tawarkan layanan aset digital berbasis teknologi blockchain untuk industri kreatif di Indonesia (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Memasuki pasar Indonesia SIX Network menawarkan layanan asset digital berbasis teknologi blockchain untuk menjawab permasalahan transaksi aset digital para pelaku industri kreatif.

Menurut Natavudh Pungcharoenpong, Co-founder & Co CEO SIX Network, tujuan SIX Network memperkenalkan produknya ke Indonesia adalah menyediakan solusi terdesentralisasi semua jenis transaksi aset digital menjadi lebih adil, transparan, aman, efisien, dan berkelanjutan untuk semua pelaku ekonomi digital dan industri kreatif.

“Layanan kami meliputi biaya transaksi yang tinggi, likuiditas keuangan yang rendah dari perantara dan pekerja kreatif, ketidakmampuan dalam memodernisasi aset digital, distribusi konten dengan hak kepemilikan yang tidak jelas dan ketidakadilan distribusi pendapatan,” ujar Natavudh, dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Natavudh, pada tahun 2016 ekonomi digital berkontribusi sebesar 15,5% dari total PDB global, namun mereka hanya mendapatkan 40% pendapatan dari aset kreatif yang mereka miliki. Sebagai salah satu negara terbesar pengguna internet, beberapa pelaku industri kreatif digital Indonesia masih belum mampu dalam memodernisasi aset digital.

“Oleh sebab itu, kami hadir untuk menetapkan standar global pada aset digital untuk menyimpan, menghubungkan dan memperdagangkan semua aset digital secara terdesentralisasi dengan teknologi blockchain,” tambahnya.

Menggunakan teknologi blockchain dan smart contract sebagai pondasi inti, SIX Network membuat sebuah platform yang terdesentralisasi. Platform ini mencakup SIX Digital Asset Wallet, Decentralized Financial Services, dan Wallet-to-Wallet (W2W) Decentralized Commerce. Platform tersebut dapat menyimpan aset-aset digital seperti cryptocurrencies secara online dan dapat dikirimkan ke pengguna lain tanpa perantara. SIX Network juga berhasil meluncurkan Innitial Coin Offering (ICO) pada Maret 2018 dan telah menjual semua tokennya (520.000.000 token) kepada publik pada Juni 2018.

“Setelah Jepang dan China, kami ingin memperkenalkan produk kami ke Indonesia karena Cryptocurrency telah diterima dan saat ini mengalami pertumbuhan yang mengejutkan. Kami berharap dengan memasuki Indonesia, kami dapat menjangkau investor yang tertarik untuk berinvestasi di Cryptocurrency melalui platform kami,” pungkas Natavudh.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version