youngster.id - Di era digital ini ancaman siber semakin sulit terdeteksi karena pemanfaatan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan machine learning. Namun, ancaman tidak hanya datang dari serangan siber, melainkan juga dari faktor eksternal seperti kerusakan perangkat keras dapat mengancam data penting suatu perusahaan atau lembaga. Solusi backup & replication sudah bukan sekadar lapisan perlindungan tambahan, tetapi merupakan fondasi utama dalam strategi ketahanan digital perusahaan.
President Director PT Mega Buana Teknologi Yuwono Pranata mengatakan, transformasi digital adalah masa depan bagi seluruh sektor industri. Namun dibalik peluang besar tersebut, ancaman terhadap data menjadi tantangan yang tidak dapat dihindari. Sebagai solusi, PT Mega Buana Teknologi menggandeng NAKIVO untuk menyediakan data backup & replication bagi para pelaku bisnis di Indonesia.
“Kerjasama ini menghadirkan solusi nyata bagi pelaku bisnis di Indonesia yang membutuhkan ketersediaan data tanpa kompromi, sekaligus memperkuat ketahanan digital perusahaan digital mereka,” ucapnya dalam jumpa pers Selasa (23/9/2025) di Jakarta.
Menurut Yuwono, kemitraan ini tidak hanya sebatas distributor resmi tetapi sebagai mitra berkelanjutan yang hadir dalam menyediakan solusi data backup & replication bagi para pelaku bisnis di Indonesia.
“Oleh karena itu, kerjasama ini menjadirkan solusi agar data penting tetap tersedia meskipun terjadi serangan, gangguan, atau bencana, sehingga bisnis dapat terus beroperasi tanpa hambatan berarti,” ucapnya.
Sementara itu, Channel Partner Manager, NAKIVO Inc Tri Wulandari menjelaskan, keunggulan dari Naviko adalah dapat digunakan di berbagai platform seperti Windows, Linux, dalam bentuk Virtual Appliance (VA), atau di atas NAS Server. NAKIVO juga dapat memberikan dukungan backup kepada berbagai platform, baik Saas (Microsoft 365, Proxmox), Cloud (AWS EC2, VMware), Physical (Linux, Windows, NAS), dan Virtual (VMware, Hyper-V, Nutanix).
“Solusi kami menghadirkan backup and replication yang tidak hanya efisien dan ringan, tetapi juga harga yang kompetitif, sehingga dapat digunakan oleh berbagai skala bisnis, mulai dari SMB (Small and Medium Business) hingga perusahaan besar di berbagai sektor,” katanya.
Wulandari menjamin NAKIVO dapat melakukan pencadangan data yang ringan dan efisien dengan fitur Immutable Backup yang 100% Kebal Ransomware. Selain itu, menganut sistem incremental backup, NAKIVO menyimpan full backup data hanya ketika pertama kali pencadangan. Selebihnya, backup akan dilakukan terhadap selisih atau perubahan dari data terakhir.
“Backup data baik di cloud atau local storage akan dijaga melalui fitur immutable, yang menjadikan data backup terkunci dari perubahan atau curian. User juga dapat dengan aman memulihkan data secara satu persatu atau secara keseluruhan sesuai kebutuhan,” ungkapnya.
Keunggulan lainnya, NAKIVO memiliki fitur automated disaster recovery. Artinya, jika terjadi bencana seperti pelumpuhan server di VMware, Hyper-V, dan AWS EC2, NAKIVO dapat secara langsung melakukan replikasi data, sehingga user dapat melakukan transfer data secara otomatis dan keberlangsungan operasional dapat terus berjalan.
“Dengan platform terpadu, NAKIVO memungkinkan proses backup, replication dan disaster recovery dilakukan lebih cepat, mudah, dan fleksibel, tanpa memerlukan investasi infrastruktur yang mahal. Hal ini membantu bisnis memastikan data penting tetap terlindungi, downtime dapat diminimalisir, dan keberlangsungan operasional tetap terjaga meskipun dihadapkan pada serangan siber,” pungkas Wulan.
Data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sepanjang Januari hingga Juli 2025 tercatat 3,64 miliar serangan siber atau anomali trafik di Indonesia. Angka ini hampir menyamai total anomali dalam lima tahun terakhir. Sekitar 83,68% merupakan serangan berbasis malware. Sisanya adalah unauthorized access dan serangan terhadap sistem sebesar 4,32%, serta eksploitasi sistem sebanyak 0,64%. Data ini menegaskan perlunya strategi komprehensif yang tidak hanya fokus pada pencegahan kebocoran, tetapi juga memastikan ketersediaan data melalui backup & replication.
STEVY WIDIA