youngster.id - Pertumbuhan startup teknologi tak hanya terjadi di pusat pemerintahan Indonesia seperti Jakarta. Anak muda di seluruh daerah di Indonesia terus bergerak, untuk menumbuhkan ekosisitem bisnis pemuda berbasis teknologi yang produktif, solutif dan berprestasi.
Seperti yang digerakan oleh generasi muda Banga Belitung yang melahirkan Kooyla. Startup Community Enabler ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan ekosistem anak muda yang produktif, solutif, dan prestatif melalui fitur-fitur pengembangan diri seperti buku-buku bacaan menarik, berbagai macam komunitas yang aktif serta pelatihan gratis.
Arrayyan Firdaus selaku CMO Kooyla mengatakan, startup ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya anak muda Bangka Belitung yang mengalami kesulitan dalam menemukan serangkaian kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Melalui software Kooyla pengguna akan diminta untuk mengikuti berbagai personality test yang akan digunakan sebagai landasan dalam merekomendasikan aktivitas-aktivitas yang akan diikuti pengguna.
“Dengan kooyla, aktualisasi diri semakin gampang dan cepat. Ikuti tes kami, lalu akan banyak pilihan yang kami akan rekomendasikan. Semoga startup ini menjadi platform pengembangan diri yang benar-benar menawarkan solusi yang lebih efektif dan efisien,” ungkap Arrayyan dalam keterangan resmi, Selasa (22/9/2020).
Menurut Arrayyan nama Kooyla yang dibaca “Kuylah” berarti “Ayolah” sebagia ajakan bagi anak muda untuk terus bertumbuh. Saat ini Pilot project Kooyla difokuskan kepada anak muda di Bangka Belitung dan rencananya akan siap untuk go-national di pertengahan tahun 2021.
Sementara itu, Alfajri Hulvi selaku CEO Kooyla ialah mampu mengintegrasikan komunitas dan pemangku kepentingan melalui proses digitalisasi. Termasuk mempertemukan komunitas yang membutuhkan dana dengan pihak sponsorship.
“Sebagai Community Enabler di Indonesia, proses scale-up komunitas juga menjadi lebih mudah dengan digitalisasi. Komunitas tidak hanya saling terhubung, tetap mereka juga bisa membangun koneksi yang baik dengan pemerintah, pihak swasta, mentor, dll yang akan menjawab tantangan-tantangan yang selama ini dihadapi. Besar harapan kami melalui fitur ini komunitas-komunitas bisa lebih sustainable,” ungkap Alfajri.
STEVY WIDIA
Discussion about this post