youngster.id - Carousell, startup layanan konsumen-ke-konsumen (C2C) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10% dari total karyawannya. Perusahaan yang berkantor pusat di Singapura ini beroperasi di Hong Kong, India, Malaysia, Indonesia, Myanmar, Taiwan, Filipina, Vietnam, Taiwan, dan Myanmar.
Pengumuman tersebut datang dari blog perusahaan, yang diposting oleh CEO dan Co-Founder Carousell Siu Rui Quek.
“Saya bertanggung jawab atas keputusan yang membawa kami ke sini. Berpisah dengan rekan satu tim, yang kami syukuri karena telah bergabung dengan kami dalam misi ini, adalah keputusan yang sangat sulit,” ucap Siu Rui Queks yang dilansir TechCrunch.
Langkah efisiensi ini berdampak terhadap 110 karyawannya. Efisiensi ini dilakukan untuk mengurangi biaya di tengah kondisi pasar yang menantang untuk industri teknologi.
Carousell tidak memerinci unit bisnis mana yang akan terpengaruh oleh PHK, tetapi seorang juru bicara mengatakan dalam pernyataan email bahwa sekitar 50 % di Singapura terkena dampaknya. Dalam pernyataan tersebut, para pemimpin perusahaan telah membahas cara-cara, termasuk pindah ke kantor persewaan yang murah dan memotong gaji pendiri dan eksekutif secara sukarela untuk menghemat anggaran tanpa memotong staf. Namun, itu usaha tersebut dinilai masih jauh dari cukup.
Quek menjelaskan dalam posting blog bahwa dia terlalu optimis tentang pemulihan dari pandemi Covid-19 dan bahkan menggandakan rekrutmen dan investasi untuk bisnisnya.
“Kenyataannya adalah kami dengan cepat meningkatkan pengeluaran dan perekrutan kami, tetapi pengembaliannya memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan. Penting untuk bertindak cepat, tepat arah, dan mengukur tingkat investasi kita dengan tepat agar lebih selaras dengan kenyataan baru ini,”tulis Quek.
Dia menegaskan, pekerja yang terkena dampak akan menerima gaji setidaknya tiga bulan dan dapat memperpanjang tunjangan kesehatan dan perlindungan asuransi hingga Juni tahun depan.
Perusahaan juga akan membayar semua saldo cuti yang tersisa dan menawarkan konseling karir dan dukungan pencarian kerja, membiarkan para pekerja yang diberhentikan tersebut menyimpan laptop kantor mereka dan keanggotaan LinkedIn Learning hingga Juni 2023.
Didirikan pada tahun 2012, Carousell, didukung oleh Sequoia Capital India, Naver, 500 Global dan Rakuten Capital, telah mengumpulkan total US$372,6 juta sejak awal didirikan.
STEVY WIDIA