Startup Diminta Latihan Pemotongan Dalam Menghadapi Krisis Pendanaan

Sequoia Capital

Peserta program akselerator Surge dari Sequoia Capital India. (Foto: istimewa)

youngster.id - Perusahaan modal ventura meminta kepada para startup untuk memperhatikan potensi kesulitan pendanaan yang akan terjadi. Startup harus memeriksa cara-cara untuk menghemat uang dengan menghilangkan atau mengurangi proyek, riset dan pengembangan (R & D), pemasaran dan biaya lainnya.

Saat ini, semakin banyak startup yang dipaksakan oleh para investor untuk fokus kepada keuntungan. Contohnya startup Swedia “buy-now-pay-later” Klarna Bank AB dan startup pengiriman cepat yang berbasis di Istanbul, Getir. Kedua perusahaan rintisan yang pendanaannya didukung oleh Sequoia Capital ini dikabarkan telah melakukan PHK terhadap ratusan orang baru-baru ini.

Sequoia Capital telah menginstruksikan para pendiri startup untuk “melakukan latihan pemotongan”.

“Itu tidak berarti Anda harus menarik pelatuknya, tetapi Anda [Startup] siap melakukannya dalam 30 hari ke depan jika diperlukan,” tulis Sequoia yang dilansir Bloomberg Minggu (29/5/2022).

Sebelumnya Sequoia juga menyebut startup pra-IPO sangat rentan jika mereka tidak fokus pada menghasilkan keuntungan.

Baru-baru ini, aplikasi pengiriman bahan makanan cepat asal Jerman Gorillas Technologies GmbH mengumumkan pemotongan 50% dari staf kantor globalnya atau sekitar 300 pekerja. Penyedia layanan kesehatan online, Kry International AB yang memiliki valuasi senilai US$2 miliar tahun lalu, mengatakan akan memangkas 10% dari 1.000 tenaga kerjanya.

Sequoia juga mengambil bidikan hedge fund yang telah menargetkan investasi swasta, yang sekarang “cenderung melukai portofolio publik mereka yang telah terpukul keras.” Hedge fund utama Tiger Global baru-baru ini mencatat penurunan 15% pada bulan April, memperpanjang kerugiannya untuk tahun ini menjadi 44%, didorong oleh penurunan investasi teknologi.

SoftBank Group Corp juga melaporkan rekor kerugian tahunan di unit Vision Fund raksasanya setelah aksi jual saham teknologi memukul nilai perusahaan portofolionya, termasuk kepemilikan publik seperti Coupang Inc., Uber Technologies Inc. dan Didi Global Inc.

STEVY WIDIA

Exit mobile version