youngster.id - Perkembangan teknologi yang sangat cepat mendorong startup untuk melahirkan bisnis yang inovatif. Untuk itu, program Indigo Creative Nation PT Telkom menuntut startup memiliki lima kompetensi kekinian guna mencapai kesuksesan transformasi digital dari layanan miliknya.
Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business PT Telkom mengatakan, merujuk pengalaman dan pengamatannya, terdapat keahlian-keahlian teknologi yang sedang populer saat ini.
“Pandemi Covid-19 ternyata mempercepat digitalisasi berbagai sektor. Timbul pertanyaan, bagaimana kita sebagai individu dapat mempersiapkan banyak keahlian yang diperlukan agar tidak tertinggal dalam persaingan yang makin ketat ke depan,” katanya dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (10/11/2020).
Fajrin melanjutkan, keahlian digital mutakhir itu ada lima yakni digital product manager, data scientist, mobile developer, UI/UX Designer, dan quality assurance.
Digital Product Manager yakni keahlian terkait bagaimana mengelola tim yang terdiri atas beberapa keahlian seperti designer, developer, data scientist, dan lain-lain untuk mengembangkan produk/aplikasi digital.
“Seorang product manager harus mampu mengembangkan aplikasi agar sesuai kebutuhan pengguna, menentukan dan mengejar kriteria kesuksesan aplikasi, serta menyusun roadmap. Mereka juga harus memastikan pengembangan aplikasi sesuai roadmap tersebut,” katanya.
Data Scientist adalah keahlian terkait bagaimana mengolah data untuk menjelaskan apa yang terjadi dengan sebuah bisnis atau organisasi, mengapa hal tersebut terjadi, memprediksi apa yang akan terjadi, serta memberikan rekomendasi apa yang sebaiknya dilakukan.
Mobile Developer adalah keahlian mengembangkan aplikasi berbasis Android ataupun iOS, yang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Sebab, hampir seluruh aktivitas digital khususnya yang terkait dengan individu atau masyarakat terjadi melalui smartphone.
“UI/UX Designer adalah meriset kebutuhan pelanggan, mempelajari bagaimana pelanggan berinteraksi dengan aplikasi, serta memperbaiki antarmuka aplikasi agar semakin disukai pelanggan. Sementara quality assurance adalah skill yang memastikan aplikasi yang dikembangkan sesuai scope yang telah didefinisikan, bebas bug dan error, serta aman dari sisi security dan aspek lainnya yang telah ditentukan,” katanya.
Menurut dia, sebenarnya masih banyak lagi kompetensi teknologi lain yang juga dibutuhkan di luar daftar di atas. Selain itu, perkembangan teknologi yang sangat cepat menyebabkan sangat mungkin skill ini berubah pula.
“Oleh karena itu, skill yang justru paling penting menurut saya adalah growth mindset yakni kemampuan dapat dan mau belajar dengan cepat terkait keahlian atau hal baru yang dibutuhkan di masa yang akan datang. Jangan cepat puas dengan keahlian yang kita miliki saat ini, dan khususnya peserta Indigo agar kita terus meningkatkan kemampuan agar kita dapat bersama berbicara di kancah nasional bahkan global,” pungkasnya.
Telkom tengah membuka proses pendaftaran Indigo Creative Nation bath 2 tahun 2020 dari 1 Oktober sampai Jumat, 13 November mendatang. Program akselerator startup yang sudah berusia tujuh tahun itu membidik startup untuk diinkubasi hingga pendanaan Rp 2 miliar.
Adapun program batch 2 ini menyasar startup yang bergerak di bidang agrikultur, pendidikan, keuangan, logistik, serta perjalanan dan pariwisata. Startup yang beruntung ini nantinya akan dimonitoring dari para ahli dan dibuka peluang akses pasar kepada pelanggan Telkom Group, yaitu IndiHome, Telkomsel, maupun pelanggan korporasi serta UMKM.
STEVY WIDIA