youngster.id - Penawaran saham perdana atau IPO (initial public offering) merupakan salah satu exit strategy yang dapat dipertimbangkan, selain merger & acquisition (M&A) yang akhir-akhir ini banyak dilakukan oleh startup teknologi.
Bagi startup yang akan melakukan IPO, tentunya mesti tahu tata cara, ada buku panduannya supaya sukses. Untuk itu, Mandiri Group meluncurkan Whitepaper penawaran saham perdana (IPO) bagi startup berjudul ‘The Billion Dollar Moment: A Paradigm Shift for Indonesian IPOs’. Whitepaper ini terdiri dari empat bagian besar, yaitu The Exit Landscape for Startups, IPO Specific Section, IPOs for Startups, dan Policy Treatment for IPOs in Indonesia.
Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro melihat peluncuran IPO Whitepaper ini sebagai strategi kolaborasi di sektor-sektor terkait.
“Kami sangat bersemangat dengan peluncuran IPO Whitepaper ini, dimana ini sangat sejalan dengan komitmen MCI sebagai bagian dari Mandiri Group, mendorong bertambahnya jumlah startup yang bisa go public demi melayani konsumen dengan lebih baik lagi. Ke depannya, kami berharap strategi ini dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi perkembangan bisnis, namun juga demi mendorong kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia melalui peran startup – mempersiapkan mereka lebih baik lagi untuk memasuki IPO,” kata Eddi, dalam keterangan pers, dikutip Senin (13/12/2021).
Selain membahas tentang strategi M&A, Whitepaper ini membahas tren dan regulasi terkait IPO untuk startup, pro dan kontra terhadap rencana startup dalam melakukan IPO, serta keuntungan startup untuk melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Strategi M&A untuk industri startup teknologi sedang tumbuh pesat di Asia Tenggara, seiring jumlah startup yang melakukan IPO di Indonesia yang mengalami kenaikan cukup signifikan selama empat tahun belakangan ini. Contoh dari strategi M&A ini, antara lain, beberapa perusahaan startup portofolio MCI seperti Moka yang diakuisisi oleh Gojek, dan Qontak yang diakuisisi oleh Mekari.
Tren IPO diprediksikan akan tetap bertumbuh karena adanya dukungan dari Pemerintah Indonesia. Dalam upaya untuk meningkatkan jumlah startup teknologi yang melakukan IPO, pemerintah memperbarui regulasi agar lebih ramah untuk startup. Saat ini, perusahaan tidak harus mempunyai laba untuk terdaftar secara publik sehingga menyederhanakan proses persyaratan perijinan. Pemerintah juga sedang berdiskusi tentang kemungkinan diijinkannya dual market listing; pengurangan persentase pajak perusahaan serta memberikan insentif pajak tambahan untuk mendukung perusahaan publik.
Whitepaper IPO Mandiri Group menjabarkan secara komprehensif potensi keberhasilan yang dapat dicapai oleh startup teknologi melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan tetap membantu menjawab tantangan saat startup memutuskan menjadi perusahaan publik – pengawasan yang lebih ketat, kendali yang lebih sempit, pengelolaan risiko pasar, serta persiapan IPO yang cukup mahal. Melalui IPO di BEI, startup teknologi dapat mendukung pertumbuhan PDB nasional, meningkatkan jumlah pajak penghasilan, mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan kompetisi dan inovasi di pasar Indonesia, meningkatkan penanaman modal asing, dan memperoleh beberapa keuntungan lainnya.
Oleh karena itu, dalam upaya mendukung akselerasi pertumbuhan bisnis startup teknologi melalui IPO, Mandiri Group memberikan tempat pengasuhan untuk startup, yaitu Mandiri Capital Indonesia, yang merupakan perusahaan modal ventura, yang dapat memberikan penanaman modal dan ilmu manajerial yang sangat bermanfaat bagi perusahaan startup, dan dilanjutkan dengan layanan Underwriting dari Mandiri Sekuritas untuk menuju IPO. Hal ini memperlihatkan layanan end-to-end dalam membimbing startup sampai IPO dari Mandiri Group.
”Mandiri Sekuritas berkomitmen tinggi untuk menyediakan layanan Underwriting yang terbaik dan paling sesuai dengan kebutuhan para klien kami dalam mengakselerasi pertumbuhan bisnis mereka. Whitepaper ini merupakan salah satu wujud layanan inovatif kami dalam menyediakan informasi yang terkini dan lengkap tentang apa dan bagaimana perusahaan rintisan teknologi Indonesia dapat mempersiapkan IPO dengan baik. Kami yakin peluncuran Mandiri Group IPO Whitepaper ini akan memberikan dukungan besar bagi perusahaan-perusahaan teknologi rintisan yang sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan bisnis mereka melalui pasar modal Indonesia dalam waktu dekat,” ujar Oki Ramadhana, Direktur Utama Mandiri Sekuritas.
Sejumlah perusahaan teknologi lokal yang baru saja IPO di BEI, adalah Bukalapak, Cashlez, dan beberapa perusahaan lain. Sedangkan perusahaan startup lain, seperti GoTo sudah ada dalam tahap menuju IPO.
Menurut Eddi, MCI sangat mendukung ekosistem startup di Indonesia, baik dari sisi portfolio MCI ataupun startup non-portfolio. “Ini sudah menjadi komitmen kami untuk terus menjembatani inovasi antara Mandiri Group dan ekosistem startup, dengan tujuan memberikan nilai tambah bagi Mandiri Group dan startup. Selain itu, MCI sangat senang karena melihat sudah lebih banyak potensi exit di ekosistem startup,” pungkasnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post