youngster.id - Startup teknologi finansial pembiayaan atau fintech lending untuk pendidikan Pintek berencana memberikan pendanaan tidak hanya pada siswa, juga ke institusi pendidikan. Langkah strategi ini akan mulai diterapkan pada tahun 2020.
Hingga kini sudah ada 1.700 siswa yang memanfaatkan layanan mereka. “Tahun depan, kami beri pendanaan pada institusinya,” kata Tommy Yuwono, Co-Founder Pintek dalam keterangannya, Senin (16/12/2019) di Jakarta.
Menurut dia, institusi pendidikan mendukung Pintek dalam pendanaan untuk menyalurkan pinjaman pendidikan. Kini perusahaannya memberikan feedback agar institusi ini juga terbantu. Pintek sudah bekerja sama dengan 100 institusi pendidikan di 25 provinsi, dengan 40% merupakan pendidikan tinggi.
“Institusi pendidikan butuh pengembangan sarana dan prasarana. Guru juga butuh perhatian,” ujar Tommy.
Menurut Tommy, sampai saat ini pihaknya sedang mengajukan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait boleh-tidaknya memberikan pinjaman pada lembaga pendidikan. Pinjaman ini bisa untuk merenovasi gedung, pelatihan pada guru, maupun penambahan sarana dan prasarana.
Fintech yang baru berdiri tahun lalu itu juga berencana membuka layanan pinjaman pendidikan syariah. Sebelumnya, Pintek hanya mengucurkan pinjaman pada siswa mulai dari taman kanak-kanak hingga program doktoral.
Selain akan memberikan pinjaman pada institusi pendidikan, di 2020 Pintek juga berencana mengembangkan layanan pinjaman ke pendidikan syariah. Hal ini menimbang latar belakang pendidikan di Indonesia yang berbeda-beda, seperti pendidikan negeri, swasta, dan pesantren.
Pintek menargetkan 5.000 siswa peminjam. Saat ini, total pinjaman yang sudah disalurkan mencapai Rp 27 miliar. Adapun pemberi modal yang disalurkan Pintek semuanya berasal dari institusi, mulai dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post