youngster.id - Target pemerintah untuk mencetak 2 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) go digital telah terlampaui. Melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) pada akhir Desember 2020, jumlah UMKM yang memasuki ekosistem digital mencapai 3,8 juta.
Bahkan, per Maret 2021, jumlah UMKM yang memasuki ekosistem digital kembali melonjak menjadi 4,8 juta, atau bertambah 1 juta UMKM hanya dalam waktu empat bulan saja.
“Jadi, itu sudah meningkat UMKM yang ada di Bangga Buatan Indonesia,” kata Bima Laga Ketua Umum Indonesia E-Commerce Association (idEA) Bima Laga dalam acara Dialog Rabu Produktif bertajuk Langkah Tingkatkan Geliat Transaksi baru-baru ini di Jakarta.
Menurut Bima, pesatnya peningkatan jumlah UMKM yang tergabung dalam ekosistem digital tersebut sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Sebab, selama pandemi berlangsung pemerintah berkomitmen untuk membatasi mobilitas sosial dan ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan menyarankan melakukan aktivitas transaksi berjualan dari rumah guna memutus mata rantai penyebaran virus corona jenis baru itu.
“Karena mayoritas pandemi orang di rumah dan mayoritas orang membeli secara online. Tentunya memang e-commerce itu satu hal yang bisa diandalkan untuk berjualan,” tekannya.
Maka dari itu, dia memprediksi ke depan tren pergerakan UMKM ke dalam ekosistem digital akan terus meningkat. Hal ini pun sejalan dengan ramalan Bank Indonesia atas meningkatnya jumlah UMKM digital.
Sebelumnya, Pemerintahan Jokowi tengah gencar mempromosikan program Bangga Buatan Indonesia untuk mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masuk era digital. Ini sekaligus membantu kesiapan bisnis UMKM dalam kenormalan baru pasca pandemi Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan, pemerintah tengah mendorong 10 juta usaha mikro kecil menengah (UMKM) terhubung dengan platform digital lewat program tersebut.
STEVY WIDIA
Discussion about this post