youngster.id - Di ranah pendidikan, kehadiran artificial intelligence (AI) memberikan optimisme untuk meningkatkan dan memberikan akses ke pendidikan berkualitas bagi siswa di mana pun.
Kehadiran dan kemajuan kecerdasan buatan ini telah membuka peluang bagi siswa untuk mendapatkan umpan balik (feedback) secara 1-on-1 dan real-time pada saat mereka belajar.
Dalam siaran pers, Google mengungkapkan, mereka menerapkan AI yang memberikan manfaat yang baik untuk mendukung aktivitas siswa juga pengajar.
“Kami melihat bagaimana masyarakat saat ini antusias dengan kehadiran AI. Teknologi ini setidaknya memberikan peluang bagi mereka yang ingin mengerjakan tugas dengan waktu yang lebih efisien. Pada ranah pendidikan, AI juga memberikan manfaat yang baik untuk mendukung aktivitas siswa juga pengajar,” tulis Google dalam siaran pers, Kamis (25/5/2023).
Ada dua hal yang bisa difasilitasi AI untuk kebutuhan pembelajaran, yaitu memanfaatkan AI dan teknologi adaptif untuk menjadikan pembelajaran lebih personal. Berikut beberapa penerapan AI oleh Google untuk dukung pembelajaran :
AI dan teknologi adaptif membuat modul belajar lebih dipersonalisasi
Seperti Pratice Sets yang tersedia dalam Google Classroom yang memungkinkan pengajar untuk mengubah sebuah konten pembelajaran menjadi tugas interaktif.
Membantu siswa mengakses informasi dengan cara yang paling sesuai
Contohnya melalui aplikasi Read Long, siswa dapat meningkatkan keterampilan membaca dengan teman membaca virtual bernama Diya. Aplikasi ini dapat mendengarkan siswa membaca dengan lantang maupun menawarkan dukungan saat mereka kesulitan.
Melalui Read Along, kita melihat bagaimana AI dapat membantu meningkatkan literasi dalam skala global. Aplikasi ini menggunakan teknologi text-to-speech dan pengenalan suara yang canggih untuk memberikan dukungan yang dipersonalisasi kepada siswa.
Membuka peluang bagi guru hadirkan sistem mengajar yang baru
Dalam laporan Future of Education (2023) yang diluncurkan Google baru-baru ini, dijelaskan kehadiran teknologi memberikan peluang bagi guru untuk merencanakan aktivitas belajar yang lebih kreatif dan memberikan bimbingan one-on-one untuk siswa.
“Selain membawakan modul pembelajaran, kini para pengajar bisa memanfaatkan berbagai platform seperti Google Arts and Culture, Google Eart, dan berbagai add-ons pada Google Classroom untuk membuat sesi belajar lebih interaktif bagi siswa,” terang Google.
Membuka peluang bagi guru memiliki cara kerja baru yang lebih efisien
Laporan Future of Education menunjukkan bahwa tugas yang menghabiskan banyak waktu guru saat ini antara lain melakukan penilaian, perencanaan pembelajaran, dan administrasi. Pemanfaatan teknologi sekiranya dapat menjadi solusi untuk menghemat waktu guru mengerjakan tugas-tugas ini.
Sebagai contoh, di Situbondo, Jawa Timur, para pengajar telah menggunakan fitur Google Workspace for Education untuk mengumpulkan skor siswa, membuat survei kelas, penilaian, dan bahkan berkolaborasi dalam rencana pembelajaran menggunakan Google Docs.
“Ini merupakan bukti bagaimana teknologi telah membantu meningkatkan efektifitas sistem pengajaran dan pembelajaran dengan menghemat waktu para pengajar mengerjakan tugas administratif,” ucapnya.
Yang terbaru adalah Duet AI for Google Workspace yang menyematkan kekuatan AI Generatif di Workspace. Bagi pengajar yang menggunakan Workspace untuk menyelesaikan tugas administratif, kehadiran AI generatif ini dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat.
STEVY WIDIA
Discussion about this post