youngster.id - Pemerintah meyakini teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berfungsi sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi akan tetap akan memperhatikan masalah sosial dan budaya masyarakat.
Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Menurut Menkominfo itu, TIK berfungsi sebagai pemampu (enabler) pertumbuhan ekonomi sekaligus mentransformasi masalah sosial dan budaya.
“Kami membangun infrastruktur digital. Jangan membangun infrastruktur kaget-kagetan tapi masalah sosial belum siap. Seperti di daerah Papua yang masih memakai koteka, dari sisi sosial harus ditata,” katanya dalam pernyataan resmi, Kamis (30/3/2017) di Jakarta.
Rudiantara mengakui masih banyak pekerjaan rumah Indonesia seperti rasio gini yang masih di angka 0,4. Namun, menteri yang akrab disapa Chief RA ini menegaskan pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan ekonomi digital yang mengoptimalkan TIK sesuai dengan kondisi lokal.
Dia mencontohkan utilisasi TIK itu pada platform transporasi daring (online) seperti Gojek. Dengan platform tersebut, Rudiantara meyakini kesenjangan antara orang berpunya dan miskin bisa dipersempit. Begitu pula dengan platform perdagangan secara elektronik didorong agar turut mengatasi masalah ketimpangan.
“Mempersempit kesenjangan menjadi isu sesuai dengan tema pemerintah Indonesia tahun 2017 yaitu pemerataan,” kata Rudiantara lagi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post