Teknologi Jadi Garda Depan Inovasi Bisnis

Manufacturing Indonesia 2018 Series of Exhibitions di Jakarta. (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

youngster.id - Menurut data Bank Dunia pada tahun 2017, kontribusi Indonesia di sektor manufaktur sekarang menempati peringkat tertinggi di Asia Tenggara, diperkirakan mencapai 20,5% di perekonomian dunia. Hal itu mulai terlihat bukti pada Manufacturing Indonesia 2018 Series of Exhibitions di Jakarta.

Pada pameran bertaraf internasional di bidang teknologi dan layanan manufaktur terbesar di Indonesia tampil ribuan mesin cerdas dengan teknologi manufaktur termutakhir dari lebih 28 negara.

“Lebih dari 1.600 pemain utama di industri tersebut telah berhasil melahirkan terobosan di industri manufaktur, sekaligus menjadi pelopor pabrik cerdas di Indonesia. Menghadirkan ribuan teknologi mesin dan otomatisasi terbaru, kami puas telah mengantarkan inovasi untuk mendukung roadmap industry 4.0 di Indonesia, sekaligus mempersiapkan Indonesia untuk siap memasuki era baru globalisasi,” kata Maysia Stephanie, Project Director Pamerindo Indonesia, selaku penyelenggara kepada youngster.id Rabu (12/12/2018) di Jakarta.

Sebuah penelitian dari United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) menambahkan, Indonesia menempati urutan ke-4, dari 15, dalam daftar negara-negara dengan kontribusi terbesar di sektor manufaktur dengan nilai lebih dari 10% terhadap PDB.

Acara yang digelar oleh Machine Tool Indonesia, Tools & Hardware Indonesia, Industrial Automation & Logistic Indonesia 2018 ini menampilkan berbagai teknologi dan inovasi. Tercata ada 34.959 pembeli potensial dan profesional di industri tersebut.

Peserta pameran yang menampilkan teknologi ini di antaranya DMG Mori, Fanuc Indonesia, First Machinery, Inti Inovasi Teknologi, Kanematsu KGK Indonesia, Indoserako Sejahtera, Indo Kompresigma, Mitsubishi Electric Indonesia, Mitutoyo, dan Prima Tigon Global.

“Kami percaya Indonesia mampu mewujudkan posisi terbaiknya di bidang ekonomi, yang didukung oleh kemudahan regulasi oleh pemerintah khususnya dalam mengembangkan R&D dan infrastruktur manufaktur. Kebanyakan mesin saat ini sangat terhubung dengan Wi-Fi dan internet, sehingga kesuksesan revolusi industri pun sangat bergantung dengan konektivitas internet yang cepat, yang mampu mempercepat penyerapan teknologi di berbagai industri,” tambah Tony Sartono, Komisaris Kawan Lama Sejahtera, salah satu peserta pameran.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version