youngster.id - Untuk memenangi kompetisi di bisnis telekomunikasi dan juga memenuhi kebutuhan pelanggannya, PT XL Axiata Tbk (XL) sudah menghadirkan solusi baru, yaitu teknologi Network Functions Virtualization (NFV).
Direktur Services Management Officer XL Axiata, Yessie D Yosetya, menjelaskan, teknologi ini merupakan bentuk konvergensi atau penggabungan antara telekomunikasi atau network dengan IT, di mana teknologi tersebut diterapkan pada mobile packet core gateway 4G, sehingga penerapannya sekaligus mendukung penyelenggaraan layanan-layanan baru XL yang berbasis pada pemanfaatan internet cepat 4G-LTE.
“Ada tiga hal yang tidaj pernah lepas dari bisnis di bidang telekomunikasi dan digital. Pertama, kompetisi dengan perusahaan sejenis. Kedua, permintaan pelanggan atas layanan berkualitas yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Ketiga, perkembangan teknologi yang sangat cepat. Untuk itulah XL mengadopsi teknologi NFV sebagai solusi untuj bisa mendukung strategi bisnis kami dalam memenangi kompetisi sekaligus memenuhi kebutuhan pelanggan. XL sekaligus memjadi operator pertama yang menerapkan teknologi ini pada mobile packet core 3G dan 4G LTE,” terang Yessie D Yosetya, di Graha XL, di Jakarta, Jumat (22/4).
Dijelaskan oleh VP Network Planning & Development XL, Budi Harjono, secara teknis NFV merupakan solusi yang mampu mengatasi persoalan yang selama ini dihadapi oleh setiap operator, yaitu keharusan membeli hardware dan software untuk diintegrasikan pada sistem jaringan, setiap kali mengimplementasikan suatu layanan baru.
Dengan teknologi NFV, lanjut Budi, operator tidak perlu lagi harus membeli software sekaligus hardware yang menyatu, namun cukup menerapkan software-nya saja di perangkat-perangkat keras yang sudah ada.
Sebagai gambaran, ketika hendak memproduksi suatu produk baru, misalnya loT (internet of thing), dengan menggunakan teknologi NFV, XL akan bisa memanfaatkan server yang sudah ada sebagai gateway loT/M2M. Hal ini tidak mungkin dilakukan jika tanpa NFV, dimana XL harus menggunakan hardware appliance terpisah, proses pengadaan, instansi, integrasi, dan tahapan-tahapan lainnya lagi.
Dalam presentase biaya, efisiensi rata-rata yang bisa didapatkan jika menggunakan NFV dalam mengimplementasikan suatu layanan baru bisa mencapai hingga 30-40% jika di bamdingkan dengan cara “tradisional”.
ANGGIE ADJIE SAPUTRA
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post