Teknologi Pemurnian Air Ini Jadi Solusi Air Minum Bebas Microplastik

youngster.id - Mikroplastik merupakan salah satu bahan pencemar yang bersumber dari kegiatan antropogenik dan saat ini menjadi sorotan dan banyak dikaji di lingkungan perairan seluruh dunia. Yang mengkhawatirkan, sebuah studi yang dipublikasikan di Environmental Science & Technology  mengungkap, Indonesia tercatat sebagai negara kedua di dunia yang “memakan” microplastik, yaitu partikel plastik berukuran kurang dari lima milimeter ini.

Studi lain mengungkap bahwa air minum dalam kemasan mengandung seratus kali lebih banyak potongan plastik kecil dari yang diperkirakan sebelumnya.

Menggunakan teknik baru, para ilmuwan menghitung rata-rata 240 ribu potongan plastik per liter air dalam merek-merek populer. Ini 10-100 kali lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, lapor AFP yang dikutip Japan Today pada 23 Januari 2024, dan meningkatkan potensi masalah kesehatan yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

Peduli akan hal itu, Coway Indonesia menghadirkan sejumlah produk yang memastikan keamanan air minum yang bersumber dari air tanah maupun air perpipaan untuk pasar Indonesia.

President Director Coway Indonesia, Tony Cho menuturkan sebagai pelaku usaha di bidang pemurnian air selama lebih dari 30 tahun, Coway menyambut program pemerintah Indonesia yang menargetkan 100% akses air minum layak dan 15% akses air minum aman.

“Indonesia adalah pasar yang penting bagi kami. Untuk itu kami ingin memastikan penggunaan water purifier menjadi solusi terbaik bagi mereka yang ingin memastikan air minum bebas dari kontaminasi dan dapat mengurangi nanopartikel dengan efisiensi lebih dari 99%, ” kata Tony dalam acara Media. Gathering bertajuk “Change Your Water, Change Your Life” Kamis (4/7/2024).

Menurut Tony, tahun 2024 menandai perjalanan tahun kelima Coway di Indonesia dimana pihaknya akan terus memberikan inovasi lewat produk-produk berkualitas.

“Kami membuka lebar kesempatan kolaborasi dengan pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara untuk berkontribusi mewujudkan akses air minum aman yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat, sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2023,” katanya.

Sementara itu, terkait isu mikroplastik, Coway Water Quality Laboratory Manager Jane Oibanitehenia Gulo menjelaskan,
Coway telah bekerja sama dengan Intertek untuk menetapkan protokol pengujian yang mampu mengurangi partikel berukuran hingga 30 nanometer, atau sekitar 1000 kali lebih kecil dari sehelai rambut manusia.

“Hingga saat ini, laporan pengujian
kinerja memastikan bahwa 40 model water purifier Coway, termasuk yang dipasarkan di Indonesia, efektif menghilangkan partikel berukuran 30 nanometer,” katanya.

Jane menegaskan, varian lengkap dari water purifier Coway juga telah terverifikasi dan available terjual di Indonesia.

Tak hanya itu, Coway telah mendapatkan sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang diperuntukkan bagi lima varian water purifier Coway yang tersedia di Indonesia.

Upaya Coway untuk menghadirkan lingkungan yang lebih sehat juga mendorong Coway untuk memfasilitasi area publik secara lebih luas. Dimulai dari penempatan water purifier Coway di Istana Presiden Bogor pada 2023. Di tahun yang sama, Coway juga memfasilitasi water station yang berada di 15 Stasiun LRT Jabodebek dan 16 Stasiun KAI. Disusul dengan 6 stasiun KRL Jabodetabek yang dikelola PT Kereta Commuter Indonesia.

 

STEVY WIDIA

 

Exit mobile version