youngster.id - Dalam mewujudkan universitas berbasis teknologi dan entrepreneurship, Universitas Telkom menggelar International Conference on Data and Information Science (ICoDIS) 2017. Kegiatan ilmiah berskala internasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Informatika Universitas Telkom merupakan ajang pertemuan internasional antara akademisi dan peneliti di bidang Data Secience.
Ketua panitia, Profesor Adiwijaya menyebutkan bahwa dewasa ini, Data Science mejadi tren teknologi yang begitu diminati karena pertumbuhan data yang begitu besar di era perangkat mobile seperti sekarang ini membutuhkan solusi pengolahan data yang tepat.
“Kontribusi kami untuk bangsa fokus pada penguatan teknologi, sesuai dengan visi dan misi universitas, ICoDIS 2017 berhasil pertemukan banyak inovasi berbasis riset. Tujuan utamanya menemukan formula teknologi digital, untuk kepentingan dan kemaslahatan masyarakat” ungkap Adiwijaya dalam siaran pers, Rabu (6/12/2017).
ICoDIS 2017 dilaksanakan pada tanggal 5-6 Desember 2017 di Auditorium Universitas Telkom dengan menghadirkan 6 pembicara kunci yang kompeten di bidangnya yaitu Profesor Toru Ishida dari Kyoto University, Profesor Naomie Salim dan A.P Dr Norma Binti Alias dari Universiti Teknologi Malaysia, Dr. Luepol Pipanmaekaporn dari King Mongkut’s University of Technology, Dr. Eng. Khoirul Anwar dan Dr. Moch Arif Bijaksana dari Telkom University.
Pada kesempatan itu Profesor Toru Ishida dari Kyoto University memaparkan mengenai The Language Grid for Supporting Intercultural Collaboration. Dalam paparannya, Profesor Toru mengajukan konsep kolaborasi interkultural di mana partisipan yang berasal dari beragam kebudayaan dan bahasa sama-sama berkontribusi untuk mencapai satu tujuan global. Salah satu kolaborasinya adalah membangun software open source berbasis penerjemahan oleh mesin.
Sementara itu, Profesor Naomie Salim dari Universiti Teknologi Malaysia mempresentasikan mengenai metode data mining untuk mendukung proses desain dan pengembangan obat dengan bantuan komputer. Dilanjutkan dengan paparan Dr. Eng. Khoirul Anwar menyampaikan topik berjudul Challenges on 5G Massive Internet of Things: Behavior Analysis from Graph.
Terinspirasi dari perkembangan terkini mengenai Coding Theory, Dr. Eng. Khoirul Anwar menyampaikan mengenai sebuah metode untuk memecahkan masalah multiple access yang melibatkan perangkat IoT dalam jumlah yang belum bisa diselesaikan oleh teknologi yang ada saat ini. Lebih jauh, Dr. Eng. Khoirul Anwar juga mengulas beberapa skema coding dasar yang memunginkan bisa digunakan untuk membantu masifnya akses wireless di masa depan.
Selain itu, ada juga presentasi makalah hasil penelitian yang disajikan dalam sesi paralel. Makalah yang submit ke ICoDIS mencapai 86 buah paper. Dan hanya diterima sebanyak 59 paper, artinya acceptance rate nya 68%. Pemakalah afiliasinya berasal dari 7 negara, yakni: Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Inggris, Japan dan Perancis.
STEVY WIDIA
Discussion about this post