youngster.id - Untuk pengembangan wirausaha muda mandiri di destinasi wisata Telkom University bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan Program Pengembangan Wirausaha Muda Mandiri 2021.
Rektor Telkom University Prof Dr Adiwijaya mengatakan, pengembangan wirausaha adalah hal yang bersifat adaptif, kolaboratif dan inovatif. Ini merupakan tantangan yang luar biasa, Di sisi lain, penopang pertumbuhan ekonomi saat ini adalah UMKM, di mana angkanya di atas 60 persen dan ini artinya akselerasi yang diharapkan dapat terealisasi secepatnya karena di masa
“Saya yakin dengan adanya pelatihan online wirausaha muda mandiri ini akan mendorong UMKM di daerah-daerah pariwisata terutama, ini akan secepatnya tumbuh dan Insha Allah ini akan siap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Prof Adiwijaya dalam keterangan pers, Rabu (24/3/2021).
Menurut dia, kolaborasi ini sejalan dengan visi Telkom University yaitu menjadi Research and Entrepreneurial University 2023. Tidak hanya berusaha untuk menghasilkan SDM yang unggul tapi juga memberikan kontribusi positif untuk ekonomi.
“Tentunya manfaat dari terselenggaranya acara ini tidak hanya untuk Telkom University, tidak hanya untuk UMKM yang dibina dan seterusnya tetapi keberkahan untuk Bangsa Indonesia. Insha Allah apa yang kita lakukan semoga lancar dan semoga mendatangkan kebaikan serta keberkahan untuk kita semua terutama untuk mengembalikan perekonomian untuk bangsa ini,” kata Prof Adiwijaya lagi.
Kegiatan pelatihan online wirausaha mandiri yang merupakan bagian dari Program Unggulan Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan dalam upaya mendorong SDM Kemenparektraf.
“Wirausaha ini adalah sebagai penopang, pendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi di desa wisata dan Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf miliki program-program pengembangan desa wisata dan kami memiliki tugas untuk menjadikan desa wisata itu mandiri,” ucap Wisnu Bawa Tarunajaya Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf.
Dia menjelaskan bahwa salah satu ciri desa wisata itu mandiri adalah masyarakat yang memiliki usaha mandiri. Semua suplai dan kebutuhan dari para wisatawan yang datang berkunjung ke desa wisata itu dapat dipenuhi dari lokal atau dari desa wisata tersebut. Ini menjadi sasaran dari pengembangan desa wisata.
“Kami dorong terus dan bekerjasama dengan teman-teman dari industri, dari Sahabat UMKM dan Lembaga Pendidikan. Kita harus berkolaborasi, berinovasi, adaptif setiap perubahan-perubahan yang ada. Marilah kita bersama-sama membangun negeri ini, mulai dari membangun wirausaha, mengembangkan pariwisata dan pada akhirnya ekonomi akan bisa berjalan,” paparnya.
Pelatihan online wirausaha muda mandiri ini dilaksanakan dalam 2 minggu dan terdiri dari dua batch, yaitu batch pertama yang akan diikuti oleh DSP Danau Toba, Borobudur dan Mandalika mulai dari tanggal 15-27 Maret 2021. Selanjutnya batch 2 akan diikuti oleh DSP Kupang, DSP Labuan Bajo dan DSP Bali yang akan dilaksanakan mulai dari tanggal 29 Maret sampai 10 April 2021.
Reza Rahmana Kaloka selaku Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Regional II mengatakan, pelatihan online Wirausaha Muda Mandiri 2021 ini diikuti oleh 100 orang dari masing-masing DSP dari hasil kurasi peserta sebanyak 1740 pendaftar. “Kami harapkan para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan bersungguh-sungguh, penuh komitmen dan berpartisipasi dengan aktif,” ungkap Reza.
STEVY WIDIA