youngster.id - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), melalui Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), memberikan akreditasi A (sangat baik) kepada Telkom University (TelU), pada Jumat, 30 Desember 2016 lalu.
Menurut Ketua Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) Dwi Sasongko Purnomo, akreditasi A yang diraih TelU tersebut adalah pencapaian yang luar biasa karena baru 48 dari total 4.445 perguruan tinggi di Indonesia yang meraihnya. Apalagi di hari yang sama, Kemristekdikti juga mengangkat salah satu dosen Teknik Informatika, Adiwijaya, sebagai Guru Besar.
“Telkom hadir untuk negeri melalui YPT, sedari awal sangat konsen melalui dunia pendidikan. Kita selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam memberikan pendidikan yang bertujuan untuk mengangkat harkat martabat nusa dan bangsa ini,” kata Dwi di Bandung, Rabu (18/1/2017).
TelU yang dibentuk per 31 Agustus 2013 itu merupakan gabungan beberapa institusi pendidikan di bawah naungan YPT yakni Institut Teknologi Telkom, Institut Manajemen Telkom, Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia (STISI) Telkom, serta Politeknik Telkom. Pada level cakupan Jawa Barat, baru 8 perguruan tinggi terakreditasi A oleh BAN PT yakni UI, ITB, IPB Gunadarma, Unpad, Polban, UPI, dan TelU.
“Kami juga sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada Kemristekdikti dan BAN PT yang telah melakukan proses akreditasi dari awal hingga selesai. Tidak mudah mendapatkannya, karena performa TelU dipantau selama 3 tahun,” ungkap Dwi, bangga.
Disebutkan Dwi, beberapa aspek yang dipantau mencakup: kualitas pendidikan, fasilitas, keuangan, mahasiswa, kualitas lulusan, komepetensi, sumber daya manusia, dan seterusnya. Secara keseluruhan, dipantau fundamen pendidikan tinggi yakni sarana-prasarana, mahasiswa, dan dosen.
Dwi menambahkan, dengan tercapainya predikat A tersebut, pihak yayasan akan terus mengembangkan dunia pendidikan di seluruh Indonesia. Sebab, selain TelU, YPT memiliki 54 sekolah, yang ditargetkan terus meningkat dari sisi kualitas pendidikannya.
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Lebih jauh disebutkan Dwi, TelU merupakan salah satu bakti terbaik bagi negeri dari Telkom di jalur pendidikan sesuai dengan mandatori pemerintah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No 05/MBU/2007 Pasal 1 ayat (7) disebutkan, Program Bina Lingkungan adalah program memberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Juga, pasal 74 UU No 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, bahwa Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
Diklaim Dwi, pihaknya melaksanakan dua kewajiban tersebut melalui YPT jauh sebelum konsep tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) populer belakangan ini. Sebab, elemen Telkom sudah mendirikan taman kanak-kanak di Kota dan Kabupaten Bandung sejak tahun 1977 lalu, dan disempurnakan kehadiran YPT pada 23 Mei 1990 lalu.
Hingga tahun lalu, sedikitnya ada 10.000 siswa pada 31 TK dan playgroup, 1 SD, 1 SMP, 3 SMK pariwisata, dan 7 SMK Telkom di bawah YPT. Di TelU sendiri, ada 23.000 mahasiswa eksisting dengan 30.000 alumni. Lembaga pendidikan milik YPT itu tersebar di 32 kota, mulai dari Pematang Siantar, Sumatera Utara hingga Jayapura, Papua.
Selain itu, ada pula Telkom PDC (Profesional Developement Center) dan Telkom Profesional Certificate Center (TPCC). Sejak Januari 2008, Telkom PDC didirikan dengan izin penyelenggaraan pendidikan non formalnya dikeluarkan Departemen Pendidikan Nasional serta Departemen Tenaga Kerja. Termasuk Bandung Techno Park (BTP), pusat inkubasi usaha berbasis teknologi informasi komunikasi yang berdiri sejak 2008 lalu. Institusi ini dikunjungi Presiden Jokowi pada 12 Januari 2014 lalu.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post