youngster.id - PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), penyedia layanan komunikasi satelit dan VSAT mengumumkan kerjasama dengan THISS Technologies Pte Ltd Singapura dalam menghadirkan layanan baru berupa komunikasi satelit broadband bagi pelanggan maritim di wilayah Asia Tenggara. Layanan ini bernama Patrakom USAT.
COO Telkomsat Bogi Witjaksono mengatakan, sebagai anak perusahaan dari PT Telkom, Telkomsat mempunyai visi sebagai penyedia layanan satelit terkemuka di dunia. Diantaranya beberapa inisiatif bisnis untuk meningkatkan, mengintegrasikan, dan berinovasi dalam memberikan layanan digital dengan kemampuan satelit yang sangat handal untuk pertumbuhan yang kompetitif.
“Salah satu implementasi inisiatif tersebut adalah membangun kemitraan strategis dengan THISS Technologies untuk mengembangkan produk dan bisnis di segmen maritime,” kata Bogi Witjaksono, melalui keterangan resminya, Kamis (29/11/2018).
Layanan ini menggunakan dua satelit Ku-band regional yang dapat menjangkau perairan Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam bahkan sampai ke wilayah Laut Cina Selatan yang strategis. Layanan ini menargetkan untuk kapal-kapal kecil, baik di skala regional maupun untuk daerah pesisir, misalnya pada sektor perikanan dan layanan offshore.
Bogi menjelaskan, sistem ini menggunakan Ultra Small Aperture Terminal yang stabil berbasis teknologi THISS. Terminal yang berukuran kecil, mudah dipasang dengan harga terjangkau ini telah banyak digunakan di beberapa wilayah dalam beberapa tahun terakhir untuk penyediaan konektivitas data dan suara yang hemat biaya untuk segmen yang sebelumnya belum terjangkau oleh layanan ini.
Managing Director THISS Nicholas Cirillo menjelaskan, awalnya pilihan bagi para pemilik dan operator kapal-kapal kecil dalam hal konektivitas internet sangatlah terbatas yakni terkait hardware dan biaya penggunaan airtime yang sangat mahal. Dengan penggunaan terminal yang lebih kecil dan lebih murah, THISS berhasil membawa solusi komunikasi broadband ke posisi di mana penggunaan layanan ini memungkinkan untuk dapat menjangkau ke seluruh wilayah.
“Ini akan memainkan peran penting dalam usaha me-modernisasi industri seperti perikanan, manajemen kapal yang efisien, dan untuk meningkatkan kualitas hidup serta kesejahteraan jutaan para pelaut,” jelas Nicholas.
Diketahui, pada 2018, Patrakom bertransformasi menjadi PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) yang mengintegrasikan entitas manajemen satelit di Patrakom, Metrasat dan SBU Satelit Telkom. Hal ini dilakukan dalam rangka mengkonsolidasikan semua sumber daya bisnis satelit yang ada di Telkom sehingga menjadi kendaraan bisnis yang terintegrasi.
Teknologi ini telah digunakan untuk menyediakan konektivitas Internet modern ke lebih dari 5.000 kapal yang sebelumnya memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki akses komunikasi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post