youngster.id - Telkomsel menyatakan telah menyelesaikan pemulihan jaringan telekomunikasi di seluruh 289 kecamatan di Provinsi Aceh pascabencana. Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah, menjadi wilayah terakhir yang berhasil dipulihkan, menandai tonggak penting dalam upaya menghubungkan kembali seluruh masyarakat Aceh.
Vice President Area Network Operations Sumatera Telkomsel, Nugroho A. Wibowo, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi intensif tim di lapangan.
“Pulihnya jaringan Telkomsel di seluruh 289 kecamatan di Aceh, termasuk Kecamatan Syiah Utama sebagai wilayah terakhir, menjadi tonggak penting dalam proses pemulihan pascabencana. Ini adalah wujud komitmen kami untuk memastikan tidak ada wilayah yang tertinggal dalam akses komunikasi,” ujar Nugroho dikutip dari keterangan resmi Senin (29/12/2025).
Pemulihan di Kecamatan Syiah Utama sempat menghadapi tantangan berat, terutama terkait akses menuju lokasi dan keterbatasan infrastruktur pendukung. Namun, melalui upaya percepatan yang berkelanjutan, tim teknis Telkomsel akhirnya berhasil mengatasi hambatan tersebut dan mengembalikan layanan.
Dengan demikian, seluruh wilayah administratif di tingkat kecamatan di Aceh kini telah kembali terlayani jaringan Telkomsel.
Nugroho menegaskan, dalam situasi pascabencana, komunikasi bukan lagi sekadar fasilitas, melainkan kebutuhan vital. Jaringan yang pulih memungkinkan koordinasi bantuan, menghubungkan keluarga yang terpisah, dan menjadi tulang punggung untuk menggerakkan kembali aktivitas sosial dan ekonomi.
“Kami memahami bahwa komunikasi adalah kebutuhan vital, terutama setelah bencana. Telkomsel akan terus memantau kualitas jaringan dan memastikan layanan tetap optimal agar masyarakat dapat kembali beraktivitas dan terhubung dengan lancar,” katanya.
Proses pemulihan yang masif ini tidak dilakukan secara instan. Telkomsel menjalankannya secara bertahap dan terukur, dimulai dari wilayah-wilayah dengan populasi padat dan pusat ekonomi, kemudian merambah ke daerah yang lebih terpencil.
Strategi ini melibatkan mobilisasi personel teknis secara besar-besaran, penguatan fisik infrastruktur jaringan yang rusak, serta penyediaan sumber catu daya alternatif seperti generator untuk memastikan stabilitas layanan.
Koordinasi erat dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait juga menjadi kunci percepatan. Kolaborasi ini memungkinkan penyelesaian masalah administratif dan logistik dengan lebih cepat, memastikan peralatan dan tim bisa mencapai lokasi-lokasi yang terdampak parah.
Upaya serupa sebelumnya juga telah dilakukan Telkomsel di berbagai wilayah Sumatera lainnya
