youngster.id - Tiket.com agresif penetrasi pasar. Selain meningkatkan pelayanan kepada para pengguna, online travel agent ini akan meluncurkan fitur pembayaran kredit tanpa kartu untuk business to consumer (B2C).
Co-founder & Chief Communication Officer Tiket, Gaery Undarsa, pihaknya sebenarnya sudah cukup lama menghadirkan fitur kredit tanpa kartu yang bekerja sama dengan Akulaku. Namun menurutnya fitur itu saat ini memang baru dibuka untuk segmen business to business (B2B), dan belum dibuka untuk business to consumer (B2C).
“Karena promo cicilan animonya besar sekali, kami berencana untuk meluncurkan produk itu,” kata Gaery belum lama ini di Jakarta.
Menurut dia, hal lain yang mendorong Tiket menghadirkan fitur ini karena masih rendahnya penetrasi kartu kredit di Indonesia. Pada tahun lalu, jumlah kartu kredit yang beredar bahkan mengalami penurunan menjadi 16,89 juta keping per Agustus 2017 dari sebelumnya yang berjumlah 17,49 juta keping pada awal 2017.
Namun, terkait batasan kredit, pihak Tiket juga belum menjelaskannya lebih lanjut. Saat ini, Tiket baru menyediakan fasilitas cicilan menggunakan kartu kredit untuk pembelian tiket pesawat, kereta api, hotel, event dan atraksi, serta sewa mobil untuk segmen consumer.
Selain mempersiapkan fasilitas kredit tanpa kartu, Tiket juga tengah menyiapkan beberapa fitur baru dalam aplikasinya. Gaery mengatakan, fitur-fitur ini memiliki fokus untuk meningkatkan pelayanan pada pengguna. Sebagai contoh, pihaknya kini juga sedang menyiapkan fitur baru bernama Smart Reschedule.
“Nanti akan saya share. Yang jelas kami mengeluarkan fitur yang berfokus pada pengguna. Sekarang sedang mengumpulkan beberapa fitur menarik, baru setelah itu diluncurkan,” tuturnya.
Sebelumnya pada bulan November 2017, Tiket sudah mengumumkan tiga fitur baru dalam aplikasinya yakni Smart Roundtrip, Smart Traveler, dan Smart Refund. Melalui fitur-fitur tersebut, Tiket menargetkan mampu mencapai sepuluh juta unduhan pada tahun 2018.
STEVY WIDIA
Discussion about this post