youngster.id - Aplikasi TikTok pertama kali diluncurkan pada April 2014. Dalam kurun waktu 8 tahun sejak peluncuran, TikTok telah terbukti menjadi salah satu aplikasi terpopuler di perangkat mobile. Data.ai melaporkan TikTok meraih US$ 3,7 miliar atau sekitar Rp 53,14 triliun secara akumulatif dari belanja pengguna per 31 Maret 2022.
TikTok berada di peringkat #1 di antara semua aplikasi dan game berdasarkan belanja pengguna pada Q1 2022 dan kuartal sebelumnya. Aplikasi video pendek ini mencetak rekorbaru sebagai aplikasi pertama yang mengalahkan kategori game dalam belanja pengguna pada kuartal tertentu, yakni pada Q4 2021 dan sekali Q1 2022.
Belanja global di TikTok pada Q1 2022 menandai kuartal terbesar mereka untuk aplikasi atau game apa pun yang pernah ada. TikTok melampaui US$ 840 juta dalam belanja pengguna di seluruh dunia, melonjak 40% dari Q4 2021.
Pasar AS adalah salah satu pendorong utama pertumbuhan mereka dengan pembelanjaan pengguna meningkat 125% secara kuartal pada Q1 2022.
Tren positif TikTok dimulai pada 2018 saat mereka mengakuisisi Musical.ly. Faktor utama dalam tren positif TikTok ini adalah strategi monetisasinya. TikTok terutama memonetisasi melalui iklan.
Di luar iklan dalam aplikasi, TikTok menggunakan fitur yang mirip dengan sistem tip yang digunakan Twitch untuk memonetisasi. Pengguna TikTOk dapat membeli hadiah menggunakan koin dan memberikan hadiah kepada kreator favorit mereka.
Kreator juga dapat membeli koin untuk menggunakan alat seperti alat yang memungkinkan kreator memilih video untuk dipromosikan dengan harapan dapat meningkatkan penayangan atau pengikut.
STEVY WIDIA
Discussion about this post