youngster.id - Pesantren di Indonesia memiliki banyak konten menarik dan bermanfaat namun penggawa pesantren harus terus berubah, terutama dalam penguasaan akses dan kompetensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Untuk itu Tim Innovillage Tel-U berbagi ilmunya pada santri dan santriwati di Pesantren LP3iA Narukan, Rembang pimpinan Gus Baha.
Rektor Telkom (Tel-U) University Adiwijaya mengatakan, sebaik manusia tentu saja yang paling bermanfaat kepada orang lainnya. Terutama dengan berbagi ilmu bermanfaat kepada sesamanya.
“Sebab ilmu tanpa amal bagai pohon tanpa buah, supaya berbuah maka teman dosen kami ingin amalkan ilmunya, terutama yang bermanfaat bagi ummat,” katanya saat memberi sambutan dalam Program Pengabdian Masyarakat “Innovillage Capacity Building Komunikasi Publik Pesantren LP3iA Rembang” yang digelar secara daring di Bandung, akhir pekan lalu.
Bertindak sebagai mentor adalah dosen Tel-U lintas fakultas. Mereka adalah Muhammad Sufyan Abdurrahman, Aditya Ali, Choiria Anggraini, dan Asas Putra dari Fakultas Komunikasi Bisnis (FKB), Anggar Erdhina Adi dari Fakultas Industri Kreatif (FIK), dan Brahmantya Aji Pramudita dari Fakultas Teknik Elektro (FTE).
Adiwijaya menambahkan bahwa untuk menghadapi perubahan, diperlukan proses peningkatan kompetensi unsur pesantren dalam memberikan ilmunya ke masyarakat. Beradaptasi dalam hal ini, kita sebagai seseorang yang terdidik, harus dapat mengimplementasikan inovasi-inovasi yang mampu bermanfaat bagi banyak orang.
Mengusung tema Empowering Young Innovation for Digital Village, Innovillage yang disokong Divisi Community Developement PT Telkom dan Direktorat Pengembangan Karir, Alumni dan Endowment (CAE) Tel-U. Program ini bertujuan melahirkan talenta-talenta digital serta mendukung langsung salah satu rencana strategis pemerintah dalam rangka mendukung proses digital transformasi nasional menuju Smart Nation.
Kegiatan ini mendukung program-program desa inovasi yang mana terdapat 100 program pada 29 provinsi dengan melibatkan civitas akademika Tel-U. Melalui program ini, diharapkan dapat memberdayakan potensi di desa dan bisa memberikan inspirasi guna meningkatkan kontribusi ekonomi.
“Program ini dapat menggugah semua kalangan yang sedang berada di kampung halaman karena pandemi Covid-19 untuk terlibat langsung membantu kesulitan masyarakat desa mereka melalui inovasi-inovasi digital yang aplikatif sehingga tercipta peningkatan kemanfaatan sosial dan peningkatan ekonomi. Insya allah program ini akan memberikan manfaat yang besar, baik bagi Telkom, Tel-U, dan masyarakat luas,” ucapnya.
Ketua Innovillage Capacity Building Komunikasi Publik Pesantren LP3iA Rembang Muhammad Zakiyullah Romdlony mengatakan, kebutuhan komunikasi publik makin dirasakan penting di era new media saat ini.
“Dari banyak tawaran-tawaran Innovillage sekitar sebulan lalu kepada pihak pesantren, semula di bidang ekonomi bisnis dan engineering, kebutuhan Pesantren LP3iA itu di bidang komunikasi publik dan media. Apalagi kami amati belum ada official account di media baru dari pesantren tersebut khususnya Gus Baha,” katanya.
Ahmad Tri Hanuranto, Direktur Pengembangan Karir, Alumni dan Endowment Telkom University menjelaskan, program ini juga diharapkan memunculkan talenta-talenta digital serta pemetaan beberapa desa yang bisa menjadi contoh bagi desa-desa digital lainnya. Kemudian, di akhir akan diambil 100 kelompok mahasiswa yang didampingi dosen pembimbing untuk melaksanakan program bimbingan terpilih berkelanjutan.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post