youngster.id - Tim mahasiswa ITB mengukir prestasi diajang kompetisi Petrolida 2017. Ini adalah kompetisi tahunan terbesar yang diadakan oleh Society of Petroleum Engineers- Institut Teknologi Sepuluh Nopember Student Chapter (SPE ITS SC) di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Tahun ini Petrolida mengusung tema “Reimagining Efficiency to Ensure the Future” dan membuka berbagai cabang lomba, yaitu Oil Rig Design Competition, Paper Competition, Petrosmart Competition, dan Plan of Development (POD).
Kontingen dari ITB berhasil menyabet sejumlah gelar juara sekaligus.: Juara I & II Smart Competition, Juara I & II Plan of Development, dan Juara III Oil Rig Design Competition.
“Ini lomba pertama bagi saya, dan langsung dapat juara tiga. Puji Tuhan banget,” ungkap Joshua Reinhard mahasiswa Teknik Perminyakan 2014 salah satu kontingen ITB dalam Oil Rig Design Competition.
Tim yang bernama Triton ini merupakan kolaborasi lintas jurusan yaitu teknik perminyakan, oseanografi, dan arsitektur. Meski sempat terkendala karena persiapan UTS, namun tim Triton tetap berusaha membuat desain oil rig seinovatif mungkin.
“Oil rig ini menggunakan airborne system, yaitu sistem yang menggunakan kincir angin sebagai salah satu pembangkit energi dan untuk meningkatkan efisiensi agar pemakaian listrik tidak boros. Selain itu, oil rig ini juga menggunakan dual pontoon system yang sangat inovatif dan belum pernah dipakai dalam lomba oil rig manapun,” jelas Joshua.
Petrolida 2017 diikuti oleh 10 tim yang berhasil melewati seleksi blueprint. Tim tersebut berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia seperti STEM AKAMIGAS, Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, ITS, UPN, STT Migas, dan ITB. Selain kegiatan kompetisi, Petrolida 2017 juga diramaikan dengan kegiatan Amazing Race, Gala Dinner, dan Inspiring Career Talk.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post