youngster.id - Facebook memperhatikan para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dengan menghadirkan beberapa tool baru yang terintegrasi dengan beragam channel berikan mereka.
Kehadiran tool tersebut mendorong pemasaran bisnis kecil dan UKM lewat akses yang mudah dipelajari para penggunanya.
Melalui blog resmi Facebook, mereka memperkenalkan sebuah panduan membuat iklan hanya menggunakan smartphone bernama Mobile Studio. Panduan untuk membuat iklan secara mudah dan ringkas melalui perangkat mobile ini ditujukan bagi para pelaku usaha kecil yang tidak memiliki akses ke software editor video rumit di PC seperti Adobe, Corel, dan sejenisnya.
Lewat Mobile Studio, Facebook juga memberikan tip seputar teknis pembuatan iklan bagi calon pengiklan yang masih awam. Melalui tip dan juga tool yang tersedia, calon pengiklan dapat membuat materi berkualitas dengan memanfaatkan fitur video Boomerang juga GIF Maker sederhana.
Selain panduan Mobile Studio bagi pengiklan awam, Facebook juga memberikan pembelajaran komprehensif seputar pemasaran digital lewat materi baru untuk kursus online Facebook Blueprint. Dalam blog mereka, Facebook mengklaim lima puluh persen peserta kursus Facebook Blueprint rata-rata adalah pelaku bisnis kecil dan menengah dengan jumlah mencapai 2,5 juta orang.
Dengan tingginya angka peminat dari kalangan UKM tadi, program kursus online gratis yang telah diluncurkan sejak tahun 2015 ini sekarang mendapatkan berbagai modul pembelajaran terbaru seputar terminologi dunia pemasaran digital modern, teknik pemasaran yang ampuh, A/B Testing, dan lain-lain.
Selain dua tool yang telah dijelaskan di atas, Facebook juga memperbaharui Apps Manager mereka yang selama ini digunakan untuk memantau perkembangan kampanye pengiklan di platform mereka. Dengan pembaharuan terkini, para pengiklan sekarang bisa membandingkan performa dari lima materi iklan sekaligus dan mendapatkan rekomendasi materi apa lagi yang diprediksi bakal efektif untuk dipasarkan.
Berbagai peningkatan layanan beriklan yang ada di Facebook sekarang ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkecil jurang antara jumlah pengiklan aktif dengan entitas bisnis yang ada di sana. Situasi tersebut tahun lalu pernah disinggung oleh COO Facebook, Sheryl Sandberg, ketika melaporkan performa Facebook di hadapan investor pada kuartal keempat tahun 2016.
Dalam laporannya, Sandberg menjelaskan bahwa di Facebook baru terdapat 5 juta pengiklan dari total 65 juta perusahaan yang terdaftar di platform mereka. Selisih angka yang cukup besar tersebut memperlihatkan bahwa rata-rata pengiklan Facebook didominasi oleh korporat besar dan sisanya diisi oleh UKM yang bergerak di berbagai bidang kategori bisnis.
Melihat potensi dari jumlah pelaku bisnis yang ada, wajar jika Facebook lalu meluncurkan inisiatif seputar edukasi pemasaran digital beserta tool untuk memudahkan pelaku UKM untuk memasarkan produk mereka di sana.
STEVY WIDIA
Discussion about this post